Intisari-online.com - Keunggulan militer di kawasan Asia-Pasifik berpihak pada China. Jadi apa yang bisa dilakukan AS untuk membalikkan keadaan?
Saat ini, banyak pengamat percaya bahwa AS kehilangan keunggulan militernya di kawasan Asia-Pasifik atas China.
Di antara mereka adalah Ashley Townshend, rekan senior untuk keamanan Indo-Pasifik di Carnegie Endowment for International Peace dan James Crabtree, Direktur Eksekutif kantor Asia dari Institut Nasional untuk Studi Strategis ekonomi (Inggris).
Dalam sebuah artikel di The New York Times, kedua pria itu menyarankan apa yang harus dilakukan AS untuk membalikkan situasi.
Kekuatan militer China tumbuh di Asia-Pasifik
Kedua pakar tersebut mengatakan sulit untuk memungkiri bahwa kekuatan militer China tumbuh di kawasan Indo-Pasifik.
Ini pertama kali tercermin dalam kesediaan Beijing untuk menguji respons AS dan sekutunya di Asia.
Baru-baru ini, China mengirim jet tempur dekat dengan pesawat pengintai Australia dan Kanada saat mereka bertugas di wilayah udara internasional, memungkinkan pesawat untuk menembus wilayah udara Taiwan.
Kedua, Beijing mengawasi kapal perang AS dan mengirimkan penjaga pantainya untuk meningkatkan operasi di Laut Cina Selatan, bahkan menghadapi kapal dari Filipina, Malaysia, dan Indonesia.
Selain itu, China juga melakukan upaya untuk membangun dan memiliterisasi pulau-pulau buatan di Laut China Selatan.
Ketiga, di Pasifik Selatan, China secara aktif mempromosikan kerja sama, terutama di bidang keamanan, dengan negara-negara kepulauan di kawasan ini.
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR