Intisari-Online.com - Pada 17 Juni, Angkatan Laut Ukraina mengklaim kemenangan setelah menabrak kapal Rusia lainnya di dekat Pulau Ular.
Pular Ular merupakan sebuah pos terdepan yang direbut oleh Angkatan Laut Rusia di awal perang.
Angkatan Laut Ukraina merilis video serangan dahsyat terhadap kapal tunda penyelamat Rusia Spasatel Vatsily Bekh.
Melansir The EurAsian Times, Sabtu (19/6/2022), video tersebut menunjukkan dua rudal menyerang sebuah kapal hampir 19 mil sebelah timur Pulau Ular (atau Zmiinyi).
Kapal tunda itu dikatakan akan mengirimkan senjata dan tentara dari Armada Laut Hitam ke Pulau Ular.
Pejabat Ukraina mengklaim bahwa kapal penyelamat Rusia, Spasatel Vatsily Bekh, dihantam oleh dua rudal Harpoon, menjadikan ini senjata tempur pertama yang efektif digunakan oleh pasukan Ukraina.
Drone Bayraktar TB2 merekam kejadian itu saat digunakan untuk mengirimkan koordinat kapal Rusia.
Menurut seorang pejabat regional Ukraina, sistem anti-kapal Harpoon berbasis darat yang baru-baru ini diberikan ke Ukraina oleh AS dan Denmark melakukan serangan tersebut.
Spasatel Vasily Bekh, a tug of the russian black sea fleet, successfully demilitarized by the @UA_NAVY. The ship was transporting personnel, weapons and ammunition to the occupied Snake Island.
— Defence of Ukraine (@DefenceU) June 17, 2022
Moskva never be alone... pic.twitter.com/3slXr6qtEl
Vasily Bekh sendiri diduga dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) seri Tor-M2, tetapi gagal menghindari serangan itu.
Sistem pertahanan ini menjadi standar pada kapal perang Rusia yang beroperasi di Laut Hitam, khususnya di sekitar Pulau Ular dan pulau tersebut.
Keberadaan kapal dan awaknya tidak diketahui.
Satu sumber Ukraina yang tidak terverifikasi mengklaim bahwa serangan itu "mempengaruhi" "70% awak kapal tunda," dengan nasib awak yang tersisa tidak diketahui.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR