Intisari-Online.com – Seorang guru biologi memulai kelasnya tentang kemampuan manusia untuk mencari sumber suara berdasarkan intensitas relatif dari suara yang diterima di kedua telinga.
Untuk memperkenalkan topik dan membangkitkan minat siswa serta menilai pengetahuan mereka sebelumnya tentang pelajarannya, guru itu memberikan pertanyaan sederhana, “Mengapa seorang pria memiliki dua telinga dan tidak satu? Apa keuntungan khusus memiliki sepasang telinga?”
Para siswa berpikir secara mendalam. Tiba-tiba seorang anak kecil yang cerdas berdiri dan menjawab, “Bu, mungkin untuk menyangga bingkai kacamata, bila ia memakainya.”
Itu jawaban yang tak terduga. Ia cerdas tapi nakal. Tetapi guru itu tidak memarahinya. Ia bergabung dengna siswa lain dan menikmati setiap humor dalam jawaban. Kemudian, dengna mengajukan pertanyaan ringan, ia mengajak siswa untuk melihat konsep yang benar dan menyelesaikan pelajaran kelas.
Tuhan memberi dua telinga untuk setiap orang, tetapi hanya satu mulut. Secara tidak langsung menunjukkan bahwa kita harus menggunakan kedua indera itu untuk mendengarkan yang lebih besar daripada berbicara. Kita bisa memecahkan masalah dari teman-teman kita dengan sabar mendengarkan mereka. Para konsultan menggunakan prinsip ini dalam pelayanan mereka.
Motilal Nehru adalah ayah dari Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India. Motilal pergi ke Wina untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit pernapasan. Ia memiliki penerjemah yang menyampaikan pesannya kepada dokter. Motilal mulai menjelaskan secara rinci sejarah penyakitnya dan perawatan yang telah dijalaninya. Dokter tidak sabar mendengarkan kisah panjang dari pasiennya itu. Menunjukkan kegelisahan, dokter meminta Motilal untuk menceritakan dengan singkat masalahnya tanpa keterangan yang tidak perlu. Motilal tidak suka perilaku dokter, maka ia memberitahu bahwa masalahnya saat ini adalah ketidaksabaran dokter. Mendengar ini, penerjemah mulai tertawa. Ketika dokter bersikeras ingin mengetahui, ia menyampaikan komentar dari Motilal itu kepada dokter. Dokter pun akhirnya tertawa dan segera situasi berubah, ia dengan sabar mendengarkan keluhan pasien, memeriksanya secara detail, dan memberinya pengobatan terbaik.
Pendengar yang baik dapat menghibur dan menasihati orang lain dengan mudah, efisien, dan efektif. Ini adalha cara yang baik untuk memperkuat hubungan kita dengan orang lain.