Presiden mengaku geram karena instansi-instansi itu banyak menggunakan produk impor yang sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri.
Saat meluapkan kejengkelannya, kepala negara bahkan berulang kali menyebut kata "bodoh".
"Tidak perlu cari investor, kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi di pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita, kok nggak kita lakukan. Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini," ucapnya.
Perihal impor barang ini berulang kali Jokowi tekankan ke menterinya. Kemarahannya tak hanya ia ungkapkan sekali dua kali.
Namun, kendati sempat menegur langsung bahkan menyinggung ihwal reshuffle, tak ada menteri yang benar-benar dicopot Jokowi.
Budi Gunadi Sadikin tetap menjabat sebagai Menkes, Syahrul Yasin Limpo tetap menjadi Mentan, Erick Thohir masih sebagai Menteri BUMN, dan Nadiem Makarim masih menjabat Mendikbud Ristek.
Ditegur soal penundaan pemilu
Isu penundaan Pemilu 2024 sempat geger pada Februari-Maret lalu. Presiden Jokowi dikritik habis-habisan atas isu ini karena dianggap akan melanggar konstitusi.
Wacana tersebut mulanya digulirkan oleh sejumlah elite pemerintahan yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Setelah bergulir menjadi bola panas, Jokowi akhirnya angkat bicara. Dia menegur para menterinya yang bicara soal penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan, nggak," kata Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
"Jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi," ucapnya.
KOMENTAR