Tidak Perlu Berbohong untuk Menyampaikan Kebenaran

K. Tatik Wardayati

Editor

Tidak Perlu Berbohong untuk Menyampaikan Kebenaran
Tidak Perlu Berbohong untuk Menyampaikan Kebenaran

Intisari-Online.com – Seorang anak mengeluh kepada ibunya karena perutnya sakit sekali.

Kata ibunya, “Itu karena perutmu kosong. Makanlah beberapa makanan.” Anak itu patuh.

Keesokan harinya, sang Ibu merasa sakit kepala luar biasa. Anaknya menghibur sang Ibu, dengan mengatakan polos, “Ibu, itu karena kepala Ibu kosong!”

Pada kesempatan lain, si anak penasaran bertanya kepada Ibunya, “Ibu, mengapa beberapa rambut Ibu beruban?”

Sang Ibu mencoba menggunakan kesempatan ini untuk memperbaiki dirinya. “Ini karena kamu, anakku sayang. Setiap tindakan buruk darimu akan mengubah salah satu rambut saya yang abu-abu ini!”

Lalu, anak itu menjawab polos, “Sekarang aku tahu mengapa Nenek memiliki banyak uban di kepalanya.”

Orangtua dan guru sering lupa bila anak-anak memiliki hak untuk mengetahui sebuah kebenaran. Anak-anak mungkin mencoba untuk meniru orangtua dan guru yang mereka hargai, kagumi, dan dipuja. Anak-anak harus mendengar dan belajar kebenaran dari orangtua mereka. Lalu, guru perlu kerendahan hati untuk mengakui ketidaktahuan mereka sebelum menyampaikan informasi yang tidak benar kepada siswanya.

Kita tidak harus berbohong bahkan jika mengatakan kebenaran dapat menyebabkan kerugian, penderitaan, atau sakit. Kita tidak harus berbohong bahkan jika berbohong mungkin memberi kita uang, kekuasaan, atau kesenangan.