Intisari-Online.com – Sebagai siswa baru Untung kerap mendengar isu-isu yang mengerikan. Katanya di perguruan itu ada hantu berwujud “suster kesot” (suster yang jalannya pakai pantat), “suster tanpa wajah” (mukanya rata), dan macam-macam isul lainnya.
Bagi angkatan Untung, isu itu menjadi semakin mengerikan ketika berkembang berita, bahwa ada hantu yang setiap malam berkeliaran di ruang tidur. Beberapa orang di antara kawan Untung ada yang mendengar suara seseorang berjalan di tengah malam. Bunyi suara itu seperti suara gesekan kaki dengan sandal jepit yang masih basah. “Kriet! Kriet! Kriet!”. Mula-mula para siswa, terutama Untung tidak percaya. Tetapi suatu malam, Untung terbangun. Dalam keheningan malam, Untung mendengar suara aneh itu. Bulu kuduknya berdiri.
“Wah, benar nih ada suara itu!” Untung membangunkan teman sebelahnya. Dia juga mendengar suara yang sama. Untung dan temannya semakin merinding. Gosip tentang hantu pun semakin santer. Hampir setiap malam para siswa tidak tidur dan setiap kali mendengar suara itu. Namun, mereka tidak melihat apa-apa. Karena takut, ada yang berbondong-bondong berdoa di tempat doa.
Suatu malam, ada di antara para siswa yang penasaran. Dia turun dan melacak suara tersebut. Semakin dekat semakin dekat, sumber suara itu pun akhirnya diketahui. Ternyata suara itu bukan suara hantu yang sedang berjalan dengan sandal jepit basah, melainkan suara kertak gigi salah seorang siswa. Setiap kali tidur malam, sesekali dia mesti mengeluarkan suara kertak gigi yang sangat keras. Sejak itulah, para siswa tidak lagi ketakutan.
Yang paling menakutkan dalam hidup ini adalah manakala kita membayangkan segala sesuatu yang sudah, sedang, dan akan terjadi sebagai sesuatu yang mengerikan, buruk, jelek. Singkatnya, pikiran negatif terhadap peristiwa yang kita alami kerap kali membuat diri kita terpenjara oleh gagasan kita sendiri. Ketakutan-ketakutan kita biasanya lebih merupakan bayangan-bayangan kita sendiri. (Hidup Itu Lucu dan Indah)