Intisari - Online.com - Biaya hidup yang tinggi terkadang membuat orang berpikir dua kali untuk tinggal di perkotaan.
Beberapa kota di belahan dunia ini bahkan dinobatkan sebagai kota termahal di dunia.
Perusahaan mobilitas global ECA International pun telah merilis daftar tahunan kota-kota termahal di dunia untuk ditinggali.
Penghitungan tersebut berdasarkan beberapa faktor, termasuk harga rata-rata kebutuhan rumah tangga seperti susu dan minyak goreng, tarif sewa, utilitas, angkutan umum dan kekuatan mata uang lokal.
Secara berturut-turut, Hongkong dinobatkan sebagai kota termahal di dunia untuk ketiga kalinya.
Hal itu didukung oleh harga yang lebih tinggi dan mata uang yang lebih kuat selama setahun terakhir.
Sebagai gambaran, dalam laporan yang dirilis ECA International tersebut mencontohkan harga rata-rata secangkir kopi di Hongkong seharga US$ 5,21, sementara di New York seharga US$ 5,08.
Contoh lain, harga rata-rata minyak goreng satu liter di Hongkong mencapai US$ 5,83 dan di New York seharga US$ 5,68.
“Meskipun Hong Kong telah dipengaruhi oleh kenaikan inflasi global yang lebih sedikit dibandingkan dengan lokasi regional dan global lainnya pada tahun lalu, namun Hong Kong tetap menjadi lokasi yang paling mahal di dunia” kata Lee Quane, Direktur Regional Asia di ECA International dikutip dari ECA International, Minggu (12/6).
Asia pun jadi benua termahal, mengingat beberapa negara masuk dalam daftar 10 besar, antara lain Hongkong, Tokyo, Seoul, Shanghai, dan Guangzhou.
Mayoritas merupakan kota-kota di daratan China.
Quane bilang alasan utama kenaikan peringkat mereka adalah berlanjutnya kekuatan yuan Tiongkok terhadap mata uang utama lainnya.
KOMENTAR