Intisari-Online.com – Enam orang buta berteman baik. Mereka sepakat untuk tinggal dan berusaha bersama. Mereka mendengar bahwa seekor gajah akan dibawa ke kuil terdekat. Mereka ingin memahami bagaimana penampang gajah. Maka mereka pun pergi ke kuil dan dengan izin kepala kuil, mereka mendekati gajah dari berbagai sisi.
Salah satu dari mereka memegang kaki dan menyatakan bahwa gajah menyerupai pilar. Orang kedua merasakan ekor gajah dan mengatakan bahwa gajah itu seperti sapu. Orang ketiga memegang telinga gajah dan mengatakan bahwa gajah itu seperti selembar kertas yang lebar. Orang keempat memegang belalai dan mengatakan bahwa gajah itu seperti kulit pohon. Orang kelima memegang gadingnya dan mengatakan bahwa gajah itu seperti tombak. Orang keenam menyentuh perut gajah dan menjelaskan bahwa hewan itu seperti batu.
Mereka pun bertengkar satu sama lain karena mempertahankan pendapat mereka yang masing-masing memiliki pendapat yang berbeda tentang bentuk gajah. Meihat ini, kepala kuil menghibur mereka. Ia mengatakan, “Anda semua benar. Gajah memiliki semua bagian itu. Tak satu pun dari Anda bisa melihatnya secara utuh. Itulah masalahnya.”
Ketika kita membuat komentar tanpa mempelajari semua aspek dari sebuah situasi, maka kita cenderung untuk membuat kesalahan. Oleh karena itu kita harus mencapai kesimpulan setelah mempelajarinya dengan rinci. Kita seharusnya tidak menyalahkan orang lain atas kesalahan kecil saja.