Ucapan itu sering diulang-ulang, namun seringnya tidak dipahami oleh banyak orang.
Putin tidak ingin komunisme kembali, dia ingin Rusia kembali.
Malapetaka itu bukanlah runtuhnya Marxis-Leninisme, namun penderitaan rakyat.
Orang-orang Slavia yang berbahasa Rusia terputus dari ibu Rusia.
Karena Barat bahkan tidak memahaminya. Barat dimaksudkan untuk menjadi tempat di luar identitas.
Vladimir Putin melihatnya liberalisme Barat sebagai kelemahan.
Dia telah mengecam Barat karena perang budaya dan politik identitasnya yang korosif.
Sementara itu, Putin sendiri berperan besar dalam penulisan identitas. Dia memainkannya dengan keras.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR