Intisari-Online.com - Kalau 20 tahun lalu, untuk mencari informasi siswa harus pergi ke perpustakaan, kini cukup tanya “Mbah Google”. Menonton TV tinggal tekan-tekan tombol. Di beberapa sekolah, pelajaran diberikan dengan bantuan slide; siswa tak perlu lagi menyalin catatan guru atau membeli diktat. Belajar atau bermain bersama dapat dilakukan dari rumah masing-masing, secara on line.
Di tempat kerja, generasi yang terbiasa dengan ke-instan-an teknologi komputer dan internet, ingin segalanya berlangsung cepat. Gaji, karier, apa pun. Generasi yang lebih tua bersungut-sungut, “Anak bawang sudah minta gaji selangit …. Padahal mereka kurang tangguh ….dst. ”
Beda pengalaman melahirkan beda persepsi tentang proses.
Intisari edisi Juli 2014 banyak bercerita mengenai proses. Bagaimana Kathryn Emerson, perempuan Amerika tulen, bermetamorfosa menjadi penikmat seni karawitan bahkan penerjemah (real time) pagelaran wayang, sungguh menakjubkan.
Sebagai olahraga yang sedang ngetren, diving oke-lah. Tetapi menyelam tanpa alat? “Buseet deh,” kata anak Betawi. Tapi sangat mungkin dilakukan, setelah proses belajar yang membutuhkan kesabaran.
Apalagi proses mendidik anak menjadi manusia unggul pemimpin bangsa. Prabowo dan Jokowi. Lewat gambaran bagaimana mereka dibesarkan, juga lewat kacamata astrologi, grafologi dan face-reading dapat ditangkap karakter asli mereka. Semoga Sorotan kali ini, “Mengungkap Karakter Asli Prabowo-Jokowi”, memperkaya pemahaman Anda terhadap mereka. Semoga pula Pilpres menjadi ajang perayaan proses demokrasi yang mencerahkan dan patut dikenang.
Memasuki bulan Ramadhan, umat Islam mengawali sebuah proses yang suci. Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga ibadah Anda menjadi proses yang membawa berkah. Amin.