Intisari-Online.com - “Ah, jangan jadi salesman, dong.” Jawaban singkat seorang kawan yang sudah tiga bulan menganggur ketika ditawari sebuah pekerjaan. Dengan halus dia menolak tawaran itu.
Kawan tersebut mungkin bisa menjadi representasi kondisi masyarakat kita saat ini yang sebagian besar masih memandang remeh profesi tenaga penjualan. Kasarnya, kalau tidak kepepet, mereka enggan mengambil profesi itu.
Kenyataannya, “bobot” pekerjaan salesman dll tidaklah seringan pandangan orang. Bahkan pada tahun ini, profesi salesman dan tenaga marketing justru menjadi profesi yang paling menjanjikan di Indonesia.
Sepertinya memang akan banyak perubahan pada 2015, baik yang bagus maupun yang buruk. Namun jangan cemas, bukankah satu-satu yang abadi di dunia ini adalah perubahan?Yang perlu kita lakukan hanyalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya supaya bisa menunggangi perubahan itu, bukan terlibas olehnya.
Apalagi, berbagai perubahan itu bisa diprediksi – walaupun tidak semuanya, loh. Entah itu melalui analisis ekonomi, analisis politik, ataupun analisis shio – metode kuno yang sudah dipraktikkan sejak ribuan tahun lalu.
Persiapan yang matang akan membuat kita lebih percaya diri dalam menggapai tujuan tahun ini. Tujuan setiap orang pasti berbeda-beda. Namun, kalau boleh ditarik satu benang merah, tujuan tersebut mungkin tidak jauh-jauh dari keinginan untuk menggapai level kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Dan, itu senapas dengan kampanye Intisari tahun ini, Living a Better Life atau hidup di kehidupan yang lebih baik.
Tabik!
--
Untuk berlanggannan, silakan klik tautan ini.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR