Alih-alih menghadapi penangkapan oleh para pemberontak, Kaisar Chongzhen memilih untuk mengumpulkan semua anggota keluarga kekaisaran kecuali putra-putranya.
Dalam peristiwa itu, salah satu anggota keluarga kaisar yang diseret menemui kematian adalah putri Changping.
Dia adalah salah satu putri Kaisar Chongzhen, yang lahir dari Selir Wang dan dibesarkan oleh istri kaisar yang lainnya, Permaisuri Zhou, setelah Permaisuri Wang meninggal.
Ketika Changping berusia 16 tahun, ayahnya mengatur pernikahannya dengan Zhou Xian, seorang perwira militer.
Namun, pernikahan mereka dibatalkan karena Li Zicheng dan pasukan pemberontaknya mendekati ibu kota, Beijing.
Alih-alih menikah, Putri Changping justru hampir menemui ajal ketika sang ayah berusaha membunuhnya.
Baca Juga: Jadwal Lengkap PPDB Sumut 2022 untuk SMA/SMK, Catat Jangan Sampai Terlewat!
Konon, sang kaisar berteriak pada Changping, "Mengapa kamu harus dilahirkan di keluarga ini?", kemudian mengayunkan pedangnya ke arahnya, memotong lengan kirinya.
Tetapi, Changping hanya pingsan karena kehilangan darah, dan ternyata mampu sadar kembali lima hari kemudian dan selamat.
Sementara ayahnya telah tewas bunuh diri dengan gantung diri, Putri Changping diselamatkan oleh seorang menteri Ming yang berusaha untuk menyerahkannya kepada kaisar Manchu yang telah menggulingkan Li Zi Cheng dan mendirikan Dinasti Qing di Cina.
Kisah Putri Changping ini pun ditampilkan dalam opera Kanton pada tahun 1957 di Hong Kong.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR