Selain itu, Markov mengatakan bahwa situasi ini memberi China insentif yang lebih kuat untuk menggunakan sumber daya nasional untuk mengatasi masalah mesin yang mereka hadapi.
Tapi, mengapa China tidak dapat memproduksi mesin pesawat yang efisien?
Selama bertahun-tahun, telah dilaporkan secara luas bahwa China sangat mahir menyalin teknologi asing untuk penggunaan dalam negeri.
Hampir setiap jet tempur China dimodelkan dengan desain yang dicuri atau direkayasa ulang.
China telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengembangkan mesin yang benar-benar domestik untuk pesawat tempurnya.
Menurut The EurAsian Times, China telah mengganti mesin Rusia dengan mesin WS-10 yang diproduksi di dalam negeri untuk pesawat tempur siluman J-20.
Namun, banyak laporan mengklaim bahwa mesin asli ini masih mengecewakan dan tidak memberikan daya dorong yang cukup dibandingkan dengan mesin Rusia.
Demikian pula, ahli Markov berpendapat bahwa China masih gagal dalam produksi mesin pesawat karena Rusia telah menyembunyikan rahasia teknologi, meskipun China sukses besar dalam teknologi militer penting yang membantu dalam pembuatan pesawat siluman J-20 dan J-31.
Markov menambahkan bahwa kesulitan China di bidang ini adalah karena kurangnya kapasitas domestik daripada kurangnya sumber daya yang dialokasikan untuk upaya tersebut.
Dibandingkan dengan Rusia, yang mewarisi basis produksi pertahanan Soviet, kompleks industri pertahanan China relatif baru.
Banyak ilmuwan, insinyur, perancang, dan manajer produksi China masih sangat muda di usia 20-an dan 30-an, yang menjelaskan mengapa mereka kekurangan keahlian dan pengalaman.
Untuk mengatasi masalah ini, Beijing telah mengontrak para ahli Rusia untuk bekerja di dalam pabrik-pabrik China.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR