Memijat Bayi Prematur, Bolehkah?

Ade Sulaeman

Editor

Memijat Bayi Prematur, Bolehkah?
Memijat Bayi Prematur, Bolehkah?

Intisari-Online.com - Pemijatan memang diketahui memiliki khasiat untuk membuat tubuh Anda menjadi lebih rileks dan bugar.

Tak dapat dipungkiri pemijatan memang banyak dilakukan oleh orang dewasa, akan tetapi tahukah Anda bahwa pemijatan juga dapat diterapkan dan dapat bermanfaat bagi bayi Anda?

Pemijatan pada bayi memiliki khasiat seperti, membuat bayi menjadi lebih tenang, menghindari kolik (menangis terus) dan dapat membuat tidur bayi Anda lebih nyenyak. Sentuhan dan belaian Anda juga dapat membantu menstimulasi perkembangan otaknya.

Pada kasus bayi prematur, pemijatan dipercaya dapat memberikan manfaat lebih, seperti membantu meningkatkan berat badannya, menstabilkan pernafasan dan detak jantung serta menghilangkan stress.

Pijatan dan belaian yang Anda lakukan juga dapat meningkatkan hubungan antara Anda dan bayi, dengan membuat kontak mata dan mengajaknya berbicara saat memijat.

Sebelum Anda melakukan pemajitan pada bayi prematur, berikut beberapa hal yang penting untuk diperhatikan.

  • Tunggulah hingga tubuhnya yang masih amat rentan sudah siap untuk dipijat, karena beberapa sentuhan sederhana sekalipun bisa membuat bayi Anda merasaover-stimulated, yang ciri-cirinya adalah bersin, menguap ataupun cegukan. Artinya, pijatan harus dihentikan karena membuat anak Anda merasa tidak nyaman.
  • Untuk tetap menjaga kesehatannya, sebelum menyentuh dan memulai pijatan, cuci tangan lebih dulu hingga ke bagian siku dan lepaslah jika Anda menggunakan perhiasan termasuk jam tangan dan gelang.
  • Pijat bayi secara perlahan dan selembut mungkin. Jika baru mulai memberikan pijatan, pijatlah dengan waktu seminimal mungkin, misalnya cukup sepuluh hingga limabelas menit per sesi pemijatan, satu atau dua kali sehari. Jika anak sudah mulai terbiasa, durasi pijatan bisa ditambahkan. Konsultasikan dengan dokter mengenai minyak atau krim yang aman digunakan pada kulit bayi Anda.

Oleh: dr. Adhiatma Gunawan

Penulis: Yogi Niaga Kurnia