Intisari-Online.com - Per Jumat (13/5/2022), kasus virus corona di Indonesia bertambah 335 kasus.
Dengan begitu, jumlah kasus virus corona di Indonesia menjadi 6.050.211 kasus.
Sementara itu, 10 pasien dilaporkan meninggal dunia.
Membuat jumlah kasus kematian akibat Covid-19 menjadi 156.448 pasien.
Dibandingkan dengan sebelumnya, kasus virus corona di Indonesia turun drastis.
Jika jumlah kasus terus menurun, benarkah pandemi virus corona sudah menjadi endemi di Indonesia?
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemerintah sudah mulai melakukan transisi dari pandemi menjadi endemi.
Ada beberapa faktor yang dilihat terkait transisi tersebut.
Di antaranya jumlah kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, hingga angka kematian.
Sehingga bisa dibilang, secara de factor, Indonesia sebenarnya sudah menuju ke endemi Covid-19.
Akan tetapi pemerintah tidak mau langsung tenang. Mereka akan memantau apa yang akan terjadi setelah libur Lebaran dan libur tahunan.
Bagaimana penggantian status pandemi ke endemi?
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan bahwa penggantian status pandemi ke endemi adalah otorisasinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Akan tetapi ada dua indikator yang bisa menjadi rujukan ke fase endemi bagi Indonesia.
Yakni tingkat positivity rate di bawah 5 persen secara nasional dan angka production number yang sudah di angka 1 ke bawah.
Namun Dicky mengingatkan penggantian status pandemi ke endemi tidak lantas membuat Indonesia dianggap mampu menyelesaikan masalah virus corona.
Karena bukan tidak mungkin akan muncul virus-virus lain.
Seperti kejadian hepatitis yang membuat Indonesia langsung disorot dunia.
Meski begitu, Dicky menyampaikan optimisnya terkait status virus corona di Indonesia yang sudah mulai terkendali.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR