Dari ciri, sifat dan karakter yang disebutkan lebih merujuk kepada model kepemimpinan dari suatu Negara yang pemimpinnya mampu menegakkan keadilan.
Merujuk pada dokumen lain misalnya dalam kitab Musarar hasil gubahan Sunan Giri Prapen (bait.159) yang juga bersumber dari jangka Jayabaya.
Kitab Musarar adalah konsep ketatanegaraan yang apabila diterapkan mampu menghasilkan masyarakat adil dan makmur sebagai penggambaran sosok Ratu Adil.
Demikian halnya dalam penggambaran kehadiran Satrio Piningit (satria penolong tersembunyi) ditandai munculnya Ratu Adil.
Masih menurut ramalan Jayabaya, symbol kemunculannya ditandai beberapa tahap dari suatu peristiwa diantaranya; senapati, bajanegara, dan natanegara.
Pertama, pada simbol senapati terdapat kejadian berupa bencana alam yang menewaskan banyak orang.
Kedua, symbol bajanegara, menggambarkan bahwa ksatria sang ratu adil dapat mengatasi masalah itu.
Ketiga, pada simbol natanegara, menjalin relasi dengan para leluhur sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup Negara.
Satria piningit sang ratu adil dapat memperbaiki peradaban yang kacau.
Salah satunya dilakukan dengan mengganti tatanan Negara lama dengan yang baru disebabkan karena yang lama cenderung menguntungkan pihak penguasa dan justru merugikan rakyat.
Pemimpin tersebut menggunakan 4 elemen dari alam sebagai senjata:
1. Air untuk meneggelamkan lawan-lawannya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR