Selain Sejarah Han, yang merupakan salah satu sejarah paling terkenal yang pernah ditulis dan model untuk semua sejarah dinasti masa depan di China, Zhao juga menulis buku moralistik Konfusianisme Lessons for Women.
Di dalamnya, ia mengajar wanita untuk mematuhi sastra dan suami, saudara laki-laki, ayah, dll.
Menurutnya, “Tidak ada yang lebih baik dari ketaatan yang mengorbankan pendapat pribadi.”
Menurutnya (mengingat kerangka budaya saat dia hidup) jika seorang wanita bertindak dengan kebijaksanaan dan kepatuhan dia bisa menjadi wanita tua yang kuat.
Di antara murid-muridnya adalah Permaisuri Deng Sui, yang menyukai Zhao dan memberinya kekuatan politik.
Zhao menjadi dayang permaisuri, dan juga, permaisuri mengangkat putra Zhao menjadi pejabat.
Karena Zhao juga bertanggung jawab atas perpustakaan, dia berhasil mengatur ulang dan memperbesarnya.
Ada kemungkinan bahwa dia mengawasi penyalinan manuskrip dari potongan bambu dan sutra ke bahan yang baru ditemukan, kertas.
Zhao menemani putranya, Cao Gu, ke Kabupaten Chenliu, di mana ia diangkat sebagai pejabat.
Ban Zhao meninggal di Kabupaten Chenliu dan Permaisuri sangat kehilangannya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR