Kalimat-kalimat yang Tak Boleh Dikatakan Orangtua kepada Anak

Ade Sulaeman

Editor

Kalimat-kalimat yang Tak Boleh Dikatakan Orangtua kepada Anak
Kalimat-kalimat yang Tak Boleh Dikatakan Orangtua kepada Anak

Intisari-Online.com - Setiap orangtua tentunya ingin jika si kecil tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Namun, merawat sang buah hati bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan mudah, terlebih lagi orangtua harus menjaga perkataannya demi kebaikan kondisi psikologis anak.

Seperti yang dikutip dari Good Housekeeping, ada beberapa kalimat yang tidak boleh dikatakan orangtua kepada anak, yaitu seperti berikut:

1. "Kamu selalu...." atau "Kamu tidak pernah...". Kalimat tersebut memang kerapkali diucapkan orangtua secara refleks. Akan tetapi ada baiknya jika penggunaan kalimat tersebut dihindari.

"Hati-hati, kedua kata-kata itu ada makna di dalamnya. Di dalam pernyataan "Kamu selalu..." dan "Kamu tidak pernah" adalah label yang bisa melekat selamanya di dalam diri anak," ujar Jenn Berman PhD, seorang psikoterapis.

Tak hanya itu, Berman juga melanjutkan bahwa jika kedua kalimat tersebut sering dilontarkan oleh orangtua kepada anaknya, maka akan membentuk kepribadian si kecil. Anak-anak akan menjadi seperti yang dikatakan terhadap dirinya.

"Sebaliknya, bertanyalah kepada anak tentang apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu dia mengubah kebiasaannya. Misalnya, 'Kalau diperhatikan kamu sering lupa membawa pulang buku pelajaran ke rumah. Apa yang bisa Ibu bantu supaya kamu ingat untuk membawa bukumu pulang?'. Pernyataan seperti itu akan membuat anak merasa terbantu dan nyaman," jelas dr Berman.

2. Pernyataan lainnya yang harus orangtua hindari adalah "Bukan begitu caranya. Sini, biar ayah/ibu saja." Biasanya orangtua mengeluarkan kalimat tersebut jika mereka meminta tolong kepada si kecil untuk membantu melakukan sesuatu, namun si kecil tidak melakukannya seperti yang kita inginkan.

Dr Berman mengatakan bahwa hal itu adalah salah atau sebuah (kesalahan), karena si kecil menjadi tidak bisa belajar bagaimana caranya melakukan hal seperti yang kita inginkan. Nah, dibandingkan kita mengatakan hal tersebut, sebaiknya kita melakukan langkah kolaboratif dengan mengajak anak melakukan pekerjaan tersebut bersama-sama sembari kita menjelaskan bagaimana cara yang benar untuk melakukannya.

(tabloid-nakita.com)