Intisari - Online.com - Alexander Bastrykin, kepala Komite Investigasi Rusia, baru-baru ini membeberkan hasil penyelidikan mengenai kejahatan perang yang terjadi dalam konflik Rusia-Ukraina selama 8 tahun dimulainya konflik dua negara ini.
Tujuan utama dari penyelidikan ini adalah mencari tahu siapa yang memulai pembantaian di Donbass.
Dilansir dari RT, beginilah hasil dari penyelidikan tersebut.
Aksi nasionalis Ukraina dan pasukan bersenjata Ukraina
Bastrykin menyebut nasionalis Ukraina dan pasukan bersenjata negara itu
sangat brutal, tidak pandang bulu, sinis, dan kejam – terhadap musuh mereka dan sesama warga Ukraina yang kebetulan tidak memiliki pandangan nasionalis yang sama. Mereka menggunakan amunisi terlarang.
Orang-orang yang terlibat disebut Bastrykin sepenuhnya menyadari bahwa penggunaannya dilarang; mereka tahu tentang konvensi yang relevan.
Tapi sudah menjadi praktik standar bagi prajurit Ukraina untuk menargetkan warga sipil dengan senjata terlarang ini.
Amunisi ini digunakan dalam rudal taktis Tochka-U yang terkenal.
Senjata jenis ini menimbulkan korban massal dan kehancuran dalam skala besar.
Pada bulan Maret, lebih dari 20 orang tewas dan lebih dari 30 terluka setelah rudal Tochka-U menghantam kota Donetsk.
Ini adalah rudal yang digunakan secara eksklusif oleh Angkatan Darat Ukraina.
Setelah melakukan penyelidikannya, Komite Investigasi Rusia menyimpulkan bahwa Brigade Rudal Terpisah ke-19 angkatan bersenjata Ukraina di bawah komando Fyodor Yaroshevich, yang terdiri dari tiga batalyon yang masing-masing terdiri dari delapan peluncur rudal, bertanggung jawab atas peluncuran tersebut.
KOMENTAR