Bolker terbang ke London. Kata Christina, ayahnya menjodohkan dia dengan Mick Flick, pewaris Daimler-Benz. Ia tidak mau. (Menurut sumber yang bisa dipercaya, tak mungkin ayahnya menjodohkan Christina dengan orang bukan Yunani. Justru Christina yang naksir Flick).
"la memerlukan orang kepercayaan, penasihat, pembimbing yang memiliki pengalaman hidup," kata Bolker. Ketika ia kembali ke AS, Christina menelepon lagi. "Bolehkah saya berkunjung kepadamu?" tanyanya. Bolker ragu-ragu, tetapi menjawab ya. Christina datang. Bolker menasihati Christina agar menghubungi ibunya kalau menghadapi kesulitan dengan ayahnya. Christina menelepon ibunya di London. Ibunya minta berbicara dengan Bolker.
"Anda ingin menikah dengan anak saya?" tanya Tina."Oh, tidak. Tidak. Saya tidak berniat menikah."
"Kalau begitu, kirim Christina dengan pesawat berikutnya. Saya tak mau anak saya tinggal dengan orang yang tidak akan menikahinya."Christina tidak mau pergi. la histeris sehingga Bolker memanggil dokter. Akhirnya, jadi juga Christina menikah dengan Bolker. Jill, putri Bolker, menjadi saksi.
Empat anak tiri
Christina pun menuntut hidup seperti yang belum pernah dikenalnya. Di apartemen suaminya cuma ada satu pembantu. la belajar menyesuaikan diri, seperti imigran yang hidup di negara lain. la minta karyawan suaminya mengajarinya pembukuan dasar untuk mencatat anggaran belanja. Ternyata ia sangat cepat mengerti. Ia menyiapkan sarapan untuk suami, berbenah, belanja.
"Kadang-kadang ia juga bisa lucu dan hampir mendekati impiannya, menjadi wanita biasa yang menuntut hidup biasa," kata Bolker.
"Hatihya baik," kata kenalan mereka waktu itu. "Ia mencoba menjadi ibu tiri yang baik bagi empat putri Joe yang hampir sebaya dengannya. Ia bermain dengan mereka kalau mereka berkunjung.
"Namun, lama-kelamaan ia bosan. Christina tidak bisa mengerti mengapa Bolker harus pergi bekerja setiap hari dan tak bisa bersamanya sepanjang hari. Ia tidak bisa mengerti mengapa orang kaya Kalifornia mau bersusah-susah memelihara sayuran organik sebagai hobi atau membuat perabot rumah sendiri.
Perlahan-lahaan depresinya timbul lagi. Ia juga suka sembunyi-sembunyi seperti ayah dan kakeknya. Joe tidak siap menangani suasana seperti itu.
Christina mencoba belajar di UCLA, tetapi ia terlalu kaya untuk mau bersusah-susah melakukan sesuatu. Selain itu sejak semula Bibi Artemis sering menelepon. "Mengapa kau tega selalu menyusahkan keluarga?" sesalnya.
Tanggal 22 Oktober 1971 Tina, ibu Christina, menghilang. Christina, Alexander, dan nenek mereka Ny. Livanos, kebingungan. Bolker mendapati istrinya berteriak-teriak kalap tanpa bisa dibujuk, sehingga terpaksa dibawa ke rumah sakit.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR