Estee Lauder, Wanita di Takhta Kecantikan (2)

Agus Surono

Editor

Estee Lauder, Wanita di Takhta Kecantikan (2)
Estee Lauder, Wanita di Takhta Kecantikan (2)

Intisari-Online.com - Tak jelas kapan Estee tamat kursus. Yang pasti, usahanya berjualan kosmetik jalan terus. Sampai usianya menginjak 19 tahun, di dekat Mohegan, daerah peristirahatan orangtuanya, ia bertemu dengan Joseph Lauter. Pria yang enam tahun lebih tua itu putra pasangan imigran asal Galacia, Austria. Di usia 25, setamat kuliah keuangan dan akuntansi, ia telah beberapa kali jatuh bangun dalam bisnis.

Keduanya pacaran. Tak lama kemudian, tepatnya 15 Januari 1930, ketika bursa keuangan New York marak, mereka pun menikah. Joe berstatus sebagai pengusaha kain sutera, dan Estee tanpa pekerjaan tetap.

Tahun 1932 keduanya merintis usaha bersama, bermitra dengan C & L Lunch Co., Inc. dalam mengelola dua toko makanan. Namun setahun kemudian, tepatnya 19 Maret 1933, ketika anak pertama mereka lahir dan diberi nama Leonard Allan Launter, usaha itu hampir tak berbekas. Yang justru tercatat di buku telepon Manhatan adalah Lauter Associates Chemists, perusahaan kimia milik suami Estee.

Nama Estee Lauder (dengan d, bukan t) pertama muncul di Buku Petunjuk Telepon New York sekitar musim panas 1937, dengan alamat West Seventy Street No. 173. Suaminya beralamat sama. Meski belum mengganti Lauter manjadi Lauder. Setahun kemudian yang tertera di buku adalah Estelle Lauder dengan alamat Greenwich Village. Sedangkan nama dan data Joseph tak tercantum.

Keduanya memang bercerai. Konon salah satu sebabnya adalah kekecewaan Estee karena Joe, menolak mengajak Estee ke Miami, Florida, sementara istrinya sangat ingin. Bisa jadi karena sebab lain, mengingat Estee, jelas Aida DeMaris, tetangganya, adalah wanita yang ambisius, sangat kuat mengejar hasratnya. "Makanya ia pergi begitu saja sambil membawa si kecil Leonard, barangkali untuk mencari pria lain yang mampu mendukung ambisi-ambisinya," kata DeMaris.

Selama tiga tahun hidup berpisah dari Joe, 1939 - 1942, Estee sibuk mondar-mandir antara New York dan pantai Miami untuk mencari peluang usaha. Namun Paman John menyarankan agar ia tinggal saja di Miami sambil berjualan kosmetik. Ketika saran itu dituruti, Miami bahkan memberinya kesempatan bersua dengan Dr. John Myers, jutawan cumdermawan Inggris yang kemudian memodalinya.

Estee makin getol berdagang karena merasa kosmetik adalah dunianya. Mencegat orang lantas menawarkan kosmetik adalah cara-cara penjualannya. Bahkan tak jarang ia menjajakan barang di pinggir jalan sambil berteriak-teriak. Nyatanya upayanya berhasil. Ia pun mampu menyewa apertemen di New York bertarif AS$ 125 sebulan, untuk tinggal bersama Leonard yang menderita gagap. Kemujuran terus menaunginya sampai dia bertemu dengan Arnold Lewis van Ameringen, industrialis keturunan Belanda yang bergerak dalam usaha parfum dan wewangian. Produk pabriknya, Internasional Flavors & Fragrances, Inc., dipakai oleh hampir seluruh perusahaan minyak wangi dan sabun mandi di AS. Gosip yang beredar, lelaki yang 16 tahun lebih tua dan sudah beristeri itu ada affair dengan Estee. Si wanita ambisius berhasil memperalat sang jutawan.

Apa pun soalnya, lewat van Ameringen-lah nama Estee sampai ke telinga Pierre Wertheimer, pemilik perusahaan Chanel. Tokoh inilah yang dulu meramalkan, "Estee akan maju pesat."

Prakiraan Wertheimer sepertinya meleset, karena tak lama kemudian, hubungan van Ameringen-Estee berakhir. Konon karena sang jutawan memilih kembali kepada Hedwig, isterinya. Melihat ini, Estee jadi berpikir: buat apa berkeliaran dengan banyak laki-laki? Bukankah Joe adalah pria baik hati, yang pernah bercerai dari saya hampir tanpa alasan?

Maka pada 7 Desember 1942, Estee-Joe menikah lagi. Hubungan antara keduanya bahkan berjalan lebih positif, karena ada kesamaan bidang yang digeluti. Keduanya resmi membuka kantor penjualan kosmetik di East Sixtieth Street no. 39, New York, tak lama setelah kelahiran anak kedua, Ronald S. Lauder, pada 26 Februari 1944. Joe menjaga toko dan merawat anak-anak, sedangkan Estee berkeliling ke butik dan salon-salon. Tak lama kemudian, mereka pun mempunyai beberapa salon dan mempekerjakan konsultan kecantikan.

Tega memperbudak paman

Menginjak tahun 1947, suami-istri Estee-Joe menanamkan investasi besar-besaran untuk industri kosmetik. Estee Lauder Inc. pun berdiri, mengesampingkan saran bahwa kosmetik di saat itu masih sangat rawan dan berisiko tinggi pada tubuh. Sebab kenyataannya seperti dilaporkan koran The New York Times edisi 12 Mei 1946, "Sampai akhir tahun 1946, wanita Amerika akan membelanjakan uang sebesar AS$700.000.000 untuk kosmetik .... Riset mutakhir pada 1.000 wanita Amerika menunjukkan, 99% memakai lipstik, 95% mengoleskan cat kuku, 94% selalu pakai bedak, 80% menyapukan make-up dasar, 73% menyemprotkan parfum di tubuhnya, dan 71 % memakai krim pembersih."

Pasar jutaan dolar membentang lebar. Sayang, keuntungan yang diraih Estee tak memberi banyak kemakmuran bagi keluarga Paman John. Cerita miring bahkan sempat terdengar, pasangan Estee-Joe memperbudak pamannya. Estee-Joe sanggup melipatgandakan harga krim yang dibeli dari pembuatnya sebesar lima sen. Paman John tak pernah tampil dalam "permainan" kosmetik buatannya. la bersama ibu dan Flora Anna Schortz, istrinya, bahkan pernah diusir dari apertemen karena terlambat membayar sewa.

Namun Estee-Joe seolah-olah mengabaikan nasib Paman John. Bagaimanapun usaha harus jalan terus, rintisan nama yang sudah diperoleh harus tetap dipertahankan. Namun, apa mau dikata kalau Paman John meninggal?

Hebatnya, Estee-Joe tidak terpuruk dalam penyesalan. Mereka justru terlecut untuk semakin mengesampingkan karya si paman dan lebih mandiri. Namun untuk itu diperlukan sebuah produk khas untuk citra Estee Lauder.

Muncullah ide menciptakan parfum dengan wangi khusus. Estee menghubungi sahabat lama A. L. van Ameringen, yang kini juga memiliki van Ameringen-Haebler, Inc. bekas kawan yang dulu ditinggalkan begitu saja ini agak enggan membantu, kecuali menyebutkan nama ahli parfum untuk dijadikan mitra kerja Estee. Disemangati oleh van Ameringen dan beberapa kali pembicaraan dengan Ernest Shiftan, ahli parfum yang mampu mengenali 3.000 jenis wewangian dan menciptakan 300 macam gabungannya, ide menciptakan Youth-Dew pun muncul. Pemasok esens dan aromanya tak lain van Ameringen.

Pada 1953, Youth-Dew pun muncul untuk maskot Estee Lauder. Sejenis minyak wangi yang dicampurkan dengan air di bak rendaman dan akan membekaskan keharuman di tubuh pemakainya selama 24 jam. Youth-Dew sukses dan mengguncang selera orang. Parfum konvensional berharga mahal yang sebelumnya dikenal wanita Amerika, tiba-tiba digantikan oleh ramuan mandi seharga AS$8,50. Sejak itu, bayang-bayang Paman John makin hilang dari benak Estee dan suaminya. Bisnis keluarga mereka makin menggembung, terutama setelah melibatkan Leonard dan Ronald dalam kepemilikannya.

... bersambung ...