Intisari-Online.com - Siapa yang tak kenal dengan Merry Riana? Wanita muda yang berhasil menggapai impiannya di usia sangat muda berkat ketekunan dan kerja keras yang luar biasa. Kesuksesannya membuat kagum banyak orang. Bukan hanya soal prestasi finansial, tapi keteguhan sikapnya dalam mengejar mimpi. Kisah hidupnya telah meninspirasi jutaan orang melalui banyak cara: buku, seminar, televisi, radio show,dan .... Twitter.
Nah, berkaitan dengan Twitter - meski bukan berisi time line atau cericitan - belum lama ini Merry Riana meluncurkan buku berjudul Follow @MerryRiana di Gramedia Central Park bersama dengan Debbie Widjaja.
Follow @MerryRiana berkisah tentang Bella, gadis remaja yang baru terjun ke dunia kerja dengan tuntutan luar biasa tinggi. Perjalanan awalnya mulus: Bella diterima di program management trainee dan mendapat apresiasi sebagai lulusan terbaik di kelasnya. Tapi ada harga yang dibayar untuk itu. Bagaimana ia jungkir-balik berusaha berprestasi di kantor, sementara keluarga dan sahabatnya mulai terabaikan. Yang terparah, teriakan hatinya yang perlahan meredup jadi bisikan lirih. Hingga akhirnya Bella mempertanyakan, apa sesungguhnya yang penting dalam hidupnya?
Pada saat itulah ia mengenal Merry Riana. Bukan hanya Merry Riana sebagai sosok sukses yang diidolakan jutaan orang. Bukan hanya Merry Riana sebagai tokoh yang dihormati di industri keuangan. Namun Merry Riana yang kini menjalani hidup yang utuh dan bebas, mampu menghabiskan waktu bersama keluarga yang dicintainya, serta melakukan aktivitas berbagi yang sangat dinikmatinya.
Follow @MerryRiana adalah potret nyata perjuangan anak muda untuk meraih pengakuan karier sebagai “kesuksesan”. Beberapa bagian akan terasa sangat dekat dengan kehidupan kita. Karena ternyata mimpi adalah bahasa yang dipahami semua orang.
Seperti yang dikatakan oleh Merry Riana sendiri: “I’m here not to live a balanced life. I’m here to live a furfilled life. A fulfilled life adalah hidup berdasarkan passion atau panggilan hidup kita. Hanya kita yang paling mengenal dan mengetahui yang paling baik bagi diri sendiri. Dengarkanlah suara hati kita, tanpa terlalu terganggu dengan tekanan dari media atau pendapat orang lain sekitar kita.”
Intinya, jadilah diri sendiri.