Intisari-online.com - Pada Kamis (3/5) pasangan pebulutangkis ganda campuran Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir resmi jadi pemain nomor satu dunia.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil naik dua peringkat setelah berhasil menembus babak final Kejuaraan Asia 2018.
Pasangan ini memuncaki daftar peringkat dunia setelah berhasil mengumpulkan 76.270 poin.
Unggul 3.590 poin atas Wang Yilyu/Huang Dongping (China) dan 7.592 atas Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hongkong).
Tentu saja ini prestasi membanggakan. Khususnya bagi Tontowi yang dulu hampir saja tidak menjadi pemain bulutangkis.
Sebab, ayahnya dulu tidak “memaksa” untuk mendalami bulu tangkis, mungkin ia tidak bisa menjadi pebulutangkis terkenal seperti sekarang.
BACA JUGA: Salut! Murid Sekolah Ini Berhasil Juarai Kompetisi Sains, Padahal Gaji Gurunya Hanya Rp30.000/Bulan
Dorongan dari sang ayah
Waktu Owi berusia delapan tahun, ayahnya, Muhammad Husni Muzaitun, memperkenalkan bulu tangkis kepada Owi. Ia ingin anak-anaknya menjadi pebulutangkis kelas dunia.
Karena masih belum mengetahui apa cita-citanya, Owi mengikuti saja keinginan ayahnya.
Apalagi, sang ayah yang juga pelatih bulu tangkis daerah, sudah membangun lapangan bulu tangkis di dekat rumah, khusus untuk latihan Owi dan kakaknya, Yahya Hasan.
Masa kecil pria asal Banyumas ini lalu diisi dengan mendalami olahraga bulu tangkis.
Selain membaca buku-buku panduan, Owi juga berlatih setiap pagi dan sore – sebelum berangkat dan sepulang sekolah.
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR