Intisari-Online.com – Di Indonesia praktik donor sperma memang masih belum diperbolehkan.
Tentu karena ini bertentangan dengan norma, baik agama atau budaya, yang berlaku di negara kepulauan ini.
Tapi tidak dengan negara-negara Barat yang melegalkan praktik ini.
Bahkan sebuah perusahaan bernama Cryos asal Denmark menjadi bank seprma terbesar di dunia.
Menurut Sheknows.com via Kompas.com, perusahaan bank sperma ini telah mengekspor sperma yang dikemas dalam botol-botol kecil ke sekitar 80 negara.
Pada 80 negara tersebut, kurang lebih 27 ribu bayi lahir dari hasil donor sperma.
Pemilik bank sperma ini, Schou, mengatakan perusahaannya telah memiliki 1.000 orang pendonor sperma sampai tahun 2015 lalu.
Para pria pendonor dibayar dengan harga yang variatif, mulai dari 15 hingga 76 dollar AS atau setara Rp199 ribu - Rp1 juta untuk setiap donasi.
Sperma yang telah lolos uji dan siap untuk dipasarkan akan dijual dengan harga sekitar 45 hingga 1.137 dollar AS atau setara sekitar Rp499 ribu hingga Rp15 juta.
Donor sperma memang salah satu cara bagi pasangan yang menginginkan anak tapi sang suami tidak memproduksi sperma yang sehat untuk dapat membuahi.
Ini juga merupakan jalan bagi wanita single yang ingin memiliki keturunan tanpa menikah.
Menurut Richard Smith konsultan obstetrican, donor sperma dapat dilakukan lanngsung dengan perantara tabung plastik halus untuk melewatkan sperma memasuki serviks dan meluas ke rahim wanita.
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR