Advertorial
Intisari-Online.com - Setiap pasangan yang menikah tentu ingin lekas mempunyai momongan.
Dan untuk membuat istri Anda hamil, kualitas sperma seorang suami sangat penting.
Sebab setiap ejakulasi, pria menghasilkan jumlahspermayang berbeda-beda.
Katanya, semakin banyak jumlahspermadapat membantu seseorang cepat memiliki keturunan.
Pasalnya, jika semakin banyak jumlahspermayang dihasilkan saat ejakulasi, maka peluang untuk membuahi sel telur akan lebih besar.
Jumlahspermanormal dalam sekali ejakulasi yakni sekitar 15 juta hingga lebih dari 200 jutaspermaper mililiter air mani.
Masalahnya, penurunan jumlah sperma berbanding lurus dengan peluang untuk membuat pasangan mencapai kehamilan.
Berikut ini 4 hal kebiasan pria 'zaman now' yang bisa menurunkan kualitas sperma.
1. Menyimpan smartphone di saku celana
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Reproductive BioMedicine menyatakan bahwa menyimpan smartphone di saku celana bisa menurunkan produksi sperma.
Peningkatan suhu dan aktivitas elektromagnetik padasmartphone bisa menyebabkan penurunan jumlah sperma, tingkat gerakan sperma, dan bentuk sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang menaruh ponsel di tas.
Seperti yang kita semua tahu, smartphone memang memiliki suhu tinggi, dan mereka terus-menerus menerima informasi dan pembaruan media sosial dalam bentuk radiasi frekuensi elektromagnetik (EMF).
Sejumlah penelitian telah dilakukan di seluruh dunia, dan hasilnya telah dipublikasikan di Environment International untuk Journal of Andrology, dan di sejumlah jurnal penelitian yang lain.
Para peneliti telah menemukan bukti yang meyakinkan bahwa kedekatan smartphone dengan alat reproduksi pria dapat memiliki dampak negatif pada jumlah sperma.
Salah satu studi yang lebih bergengsi menemukan penurunan 8% dalam motilitas sperma dan penurunan sekitar 9% dalam viabilitas sperma.
Pada dasarnya, motilitas berarti kemampuan sperma untuk berenang, agar sampaisel telur wanita.
Viabilitas hidup, di sisi lain, menggambarkan kesuburan seorang pria, pada dasarnya mengukur jumlah sperma yang hidup dan tidak hidup.
Baca juga:Lepas KB Implan di Lengannya, Inilah yang Terjadi pada Wanita Ini
2. Kurang tidur
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Fertility & Sterility menemukan bukti bahwa pria yang tidur kurang dari enam jam semalam memiliki sperma yang kurang baik untuk membuahi sel telur.
Namun, tidur yang terlalu lama juga tidak bagus untuk kesuburan.
Setelah menganalisis kebiasaan gaya hidup dari hampir 700 pasangan selama satu tahun, para peneliti menemukan bahwa pria yang tidur kurang dari 6 jam semalam 31 persen lebih kecil untuk menghamili pasangan mereka daripada pria yang tidur antara 7 dan 8 jam.
Mereka yang tidur 9 jam atau lebih semalam 49 persen lebih kecil kemungkinannya untuk membuat pasangan mereka hamil juga.
3. Kafein
Kafein yang dikonsumsi berlebihan juga bisa menurunkan jumlah sperma.
Untuk itu, batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein.
Minum terlalu banyak kopi dapat mengurangi kemampuan seorang pria untuk menjadi seorang 'ayah'.
Namun, bagi mereka yang minum kurang dari satu cangkir, kemungkinan memiliki anak naik menjadi hampir 52 persen.
Para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston, percaya bahwa kafein dapat membahayakan sperma pada tingkat molekuler.
Satu shot espresso mengandung sekitar 100mg kafein.
Orang-orang yang minum 265mg atau lebih memiliki sedikit kesempatan menjadi 'ayah'.
Baca juga:5 Sepatu Unik yang Terbuat dari Mainan, Salah Satunya dari Ketapel
4. Merokok
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Reproductive Health menunjukkan bahwa kuantitas merokok pada pria memengaruhi produksi jumlah sperma.
Semakin sering kebiasaan ini dilakukan maka akan semakin sedikit pula jumlah sperma yang dihasilkan.
Selain itu, merokok dengan menggunakan bahan selain tembakau, ganja misalnya telah terbukti dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma.
Pada bulan April 2016, European Urology menerbitkan meta-analisis tentang efek merokok pada kesehatan semen.
Analisis ini mencakup 20 penelitian dan lebih dari 5.000 pria di seluruh Eropa.
Studi ini menemukan bahwa merokok dikaitkan dengan penurunan jumlah sperma, penurunan motilitas sperma (itulah bagaimana sperma berenang), dan morfologi sperma yang buruk (bagaimana sperma terbentuk).
Mpria juga dikaitkan dengan penurunan tingkat keberhasilan IVF (program bayi tabung) dan kemungkinan peningkatan tingkat keguguran. (Adrie P. Saputra)
Baca juga:Fakta Mencengangkan: Wanita Jepang Banyak yang 'Jomblo' Namun yang Masih Perawan Makin Tipis!