Bank Sampah: Menyetorkan Sampah untuk Mendapatkan Uang

Agra Winona

Editor

Bank Sampah: Menyetorkan Sampah untuk Mendapatkan Uang
Bank Sampah: Menyetorkan Sampah untuk Mendapatkan Uang

Intisari-Online.com — Ternyata sampah tidak hanya membawa petaka, sampah juga bisa membawa untung, misalnya melalui bank sampah, kita bisa menyetor sampah untuk mendapatkan uang. Sugeng Triyono, mantan manajer salah satu bank swasta yang kini menjadi manajer bank sampah menceritakan pengalamannya mengelola Bank Sampah dalam acara konferensi pers Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional atau KSAN di Gedung Bappenas, Senin (2/11).

Bank Sampah yang dikelola Sugeng mulai dibuka sejak Maret tahun lalu, sistemnya pun mirip dengan bank pada umumnya, yaitu dengan menyetorkan uang untuk ditabung, bedanya, di Bank Sampah yang disetorkan adalah sampah-sampah non-organik atau yang masih memiliki nilai tukar seperti botol plastik. Penyetor pun akan mendapatkan slip pengambilan dan setoran, tergantung dengan transaksi yang dilakukan. Sampah diambil dari rumah ke rumah tiga kali seminggu, dan perminggunya jumlah sampah yang diangkut bisa mencapat 1.200 – 1.500 kg.

Setelah bekerja sama dengan salah satu bank, kini Bank Sampah sudah memiliki ATM mini. ATM ini bisa digunakan oleh nasabah Bank Sampah untuk membayar berbagai tagihan seperti tagihan listrik, telepon, air dan juga untuk membayarkan cicilan. Sejauh ini, menurut Sugeng, anggota Bank Sampah sudah mencapai 183 orang dengan jumlah pekerja aktif sebanyak lima orang.

KSAN sendiri merupakan acara dua tahunan yang sudah diadakan sejak 2007 oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) dan mitra kerja pembangunan lainnya dan akan kembali diadakan pada 11 November mendatang di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Jakarta. KSAN tahun ini akan dihadiri oleh 16 inspirator di bidang sanitasi dan air minum dari bebagai kalangan yang akan membagi cerita mengenai praktik terkait sanitasi dan air minum di daerah atau bidangnya masing-masing