Lima Negara Ini Punya Solusi Cerdas dalam Hadapi Masalah Sampah (2): India

Okke Nuraini Oscar

Editor

Lima Negara Ini Punya Solusi Cerdas dalam Hadapi Masalah Sampah (2): India
Lima Negara Ini Punya Solusi Cerdas dalam Hadapi Masalah Sampah (2): India

Intisari-Online.com- Sampah memang sudah menjadi permasalahan klasik yang ada di tiap negara. Mulai dari sampah plastik yang mencemari laut dan sulit terurai hingga sampah elektronik yang tak terurus. Berikut adalah lima langkah solutif menanggulangi masalah sampah yang terdapat di lima negara.

3. Uganda

Seniman dan pecinta lingkungan, Ruganzu Bruno membawa seni ekologi daerah kumuh di Uganda bernama Kampala. Seni ekologi yang diberi nama Eco Art Uganda menjadi program lingkungan dari seniman yang didedikasikan untuk mempromosikan kesadaran lingkungan, dengan menggerakan masyarakat untuk menciptakan sebuah taman hiburan bagi anak-anak dari bahan yang dibuang. Ayunan daur ulang dan permainan papan jungkat-jungkit yang terbuat dari botol plastik adalah beberapa contoh di taman hiburan Eco Art.

Inisiatif kreatif dalam melestarikan lingkungan sekitar ini telah memberikan manfaat besar seperti, mempercantik lingkungan masyarakat, memberdayakan dan mendidik anak-anak dan sebagai salah satu cara efektif daur ulang dan mengelola sampah.

4. India

Profesor kimia Rajagopalan Vasudevan menemukan cara untuk mengubah sampah plastik biasa menjadi pengganti aspal, dimana plastik sebagai bahan utama aspal yang digunakan untuk konstruksi jalan. Dengan melihat peningkatan kadar sampah plastik karena perkembangan ekonomi yang cepat, Rajagopalan memandang sampah sebagai harta karun sumber daya yang belum dimanfaatkan. Metodenya ini sangat baik memecahkan masalah lingkungan dan menghemat uang. Menggunakan aspal dari plastik lebih murah dan menghemat sebanyak 15 persen.

5. Hongkong

Hongkong tak hanya penuh dengan gedung-gedung pencakar langit megah, namun juga kreatif dalam membuat lahan tempat pembuangan sampah menjadi taman luas yang begitu indah. Bekas TPA SaiTso Wan awalnya digunakan untuk menyimpan hingga 1,6 juta ton limbah, menumpuk hingga setinggi 65 meter.Namun, setelah ditutup dan disegel dengan tanah pada tahun 1981, dibuatlah taman bermain multifungsi yang diciptakan pada tahun 2004 didukung oleh turbin angin, sel surya dan energi yang berasal dari gas metana yang dihasilkan dari sampah membusuk ditempat tersebut.

(goodnet.org)