Intisari-Online.com - Sempat memandang bulan tadi malam (19/8/2016)? Sangat indah bukan? Nyaris bundar sempurna, terlihat putih cerah dan sangat terang.
Jika setuju, berarti Anda punya pengalaman yang sama dengan banyak netizen di media sosial Twitter Indonesia, khususnya yang berada di Pulau Jawa.
"Kelar upload materi training, ngisis di teras sambil lihat bulan yang bagus banget malam ini. Begitu terang....," demikian ungkap Atik Zulfiati, salah satu netizen, di Twitter.
"Ga nyesel ngambil flight malem...bagus banget pemandangan dr atas awan..bulan lagi bagus," ungka Eva Roslita, netizen lainnya.
Kamis (18/8/2016), memang sedang terjadi gerhana bulan penumbra. Fenomena itu unik sebab terjadinya gerhana tak diikuti dengan perubahan warna bulan menjadi merah darah. Alias, gerhananya tak kasat mata.
Gerhana bulan penumbra bisa terjadi karena walaupun Bulan, Bumi, dan matahari terletak pada satu garis lurus dan memungkinkan terjadinya gerhana, Bulan berada pada bayang-bayang tambahan atau penumbra.
Namun, apakah Bulan yang indah malam ini terjadi karena gerhana bulan penumbra itu? Pembina Jogja Astro Club (JAC), Mutoha Arkanuddin, mengatakan tidak.
"Gerhana bulan penumbra tidak akan membuat Bulan lebih cantik dari biasanya. Di samping itu, puncak gerhana bulan penumbra sebenarnya sudah terjadi pukul setengah lima (16.30 WIB) tadi," katanya.
"Jadi, kita yang di Jawa sebenarnya tidak bisa melihat gerhana itu. Kecuali mereka yang berada di Papua. Di sana, saat puncak gerhana, waktu sudah menunjukkan pukul 18.30," imbuhnya.
Kepada Kompas.com, Mutoha mengungkapkan bahwa bulan yang dinyatakan lebih bagus malam ini lebih disebabkan faktor purnama dan cuaca.
"Memang saat ini sedang terjadi purnama dan mungkin cuaca lebih mendukung jadi terlihat lebih bagus. Sebenarnya tidak ada yang istimewa," jelasnya.
Ia mengungkapkan, cuaca memang bisa menyebabkan variasi penampakan Bulan. Bila cuaca cerah, bulan memang akan tampak lebih menawan.
"Kalau cerah, Bulan akan tampak kemerahan saat terbit karena pengaruh cahaya senja. Semakin malam, Bulan akan tampak putih keabu-abuan," katanya.
Selain itu, atmosfer juga memengaruhi. Komposisi gas, partikel debu, hingga polutan bisa membuat Bulan tampak lebih merah, kekuningan, atau lebih buram dari biasanya.
Sementara, bundar dan tidaknya bulan bisa dipengaruhi oleh fase bulan itu sendiri atau karena awan yang "memotong" bulan dari pandangan manusia.
Walaupun purnama sebenarnya fenomena biasa, tetapi menikmatinya tetap saja indah. Lebih indah lagi, malam ini tampak Mars di sisi barat. Bila memiliki teleskop, Anda pun bisa melihat Uranus dan Saturnus. Selamat menikmati langit malam yang cerah...
(Yunanto Wiji Utomo/kompas.com)