Intisari-Online.com – Pokémon Go adalah sebuah franchise yang diangkat dari kartun asal Jepang tentang mahluk menyerupai monster yang dapat ditangkap, dipelihara, dan dilatih oleh manusia. Pokémon Go menjadi salah satu game telepon pintar yang baru diluncurkan pada bulan Juli ini di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australia. Permainan tersebut mendapatkan respon besar oleh mereka yang telah memainkannya.
Prospek bisnis dapat terlihat dengan Nintendo sebagai perusahaan pemilik Pokémon mendapatkan peningkatan saham secara drastis. Perusahaan tersebut berhasil naik hingga 100% dalam pasar saham dengan jumlah total kapitalisasi mencapai 4.5 triliun yen (sekitar 13 triliun rupiah). Semua itu dimulai saat Pokémon Go dirilis pada 7 Juli dengan kurun waktu 7 sesi di pasar saham.
Permainan yang kini telah tersebar di 35 negara ini mendapat respon sebagai augmented reality signifikan akibat kenaikan saham tersebut. Pada selasa kemarin, saham Nintendo berada di angka 14,4% dengan jumlah 31,770 yen (sekitar 3.000 rupiah). Walaupun hari Rabu 20 juli ini sempat menurun peningkatan tetap tinggi. Selain saham, bagaimana dengan prospek ekonomi lainnya yang bisa didapatkan dari Pokémon?
Toko atau pusat perbelanjaan lainnya mendapatkan keuntungan dari permainan tersebut. Bahkan di Amerika Serikat sendiri sudah beberapa toko sudah menawarkan diskon dan hadiah bagi pemain Pokémon. Seperti yang dilansir dari forbes.com, lure atau umpan sebagai salah satu fitur yang mengundang Pokémon di suatu area dapat dimanfaatkan penjual toko.
Sebuah toko permen memasangkan umpan sehingga para pemain mendatanginya hingga membeli produknya. Apa masa depan bisnis dan Pokémon Go? Apakah ada penempatan produk dan kerjasama waralaba besar lainnya yang mendorong kita untuk ke suatu tempat? Waktu akan menjawab segalanya.
(reuters.com/forbes.com)