Intisari-Online.com - Sering menemukan dan tergoda penawaran kredit mobil dengan uang muka, bahkan cicilan, yang murah? Hati-hati, kredit dengan skema ini memang menggiurkan namun perlu pemahaman mendalam sebelum Anda benar-benar mengambilnya.
Selain sistem kredit biasa, dalam penjualan mobil juga dikenal dengan metode kredit ballon payment. Sistem ini umum dilakukan para perusahaan pembiayaan (leasing) untuk memberikan kemudahan pada konsumen untuk memiliki mobil impiannya.
Lalu apa yang dimaksud dengan kredit ballon payment ? menjawab hal ini, Ezar Kumendong, Presiden Eksekutif Penjualan Ritel Mobil Baru Astra ACC mejelaskan, pada dasarnya merupakan sistem pembayaran kredit yang dilakukan dengan sistem pembayaran ringan di depan dan pelunasan di belakang.
"Ballon payment kita tujukan pada segmen yang ingin mengatur cicilan sesuai dengan rasio pendapatan konsumen per bulannya. Sehingga pada saat akan mengansur bulanan relatif terjangkau di bandingkan kredit biasa," ujar Ezar saat dihubungi Otomania, Senin (29/8/2016).
Menurutnya, perbedaan signifikan antara kredit biasa dan ballon payment lebih ke cicilan angsuran yang lebih rendah. Jika dalam kredit standar biasanya cicilan dibayarkan dalam jumlah yang sama setiap bulan sampai akhir angsuran, balloon payment memberikan keuntungan di beberapa tahun pertama pembayaran cicilan karena ringannya biaya yang dibebankan.
Namun, saat masa kontrak angsuran habis, konsumen harus membayar sisa angsuran secara lunas. Untuk jumlahnya tergantung dari skema perjanjian saat di awal perjanjian kredit.
"Sisa pembayaran setelah masa kontrak langsung berupa pelunasan, tapi di ACC kami ada tiga cara yang bisa ditempuh konsumen. Pertama, setelah empat tahun konsumen bisa memperpanjang masa kontrak hingga tujuh tahun, kedua langsung melunasi, dan yang terakhir menukar mobil atau trade in dengan mobil baru yang harganya disesuaikan melalui resale value dari mobil sebelumnya," papar Ezar.
Untuk langsung pelunasan, Ezar mengatakan harganya tidak terlalu tinggi, kisarannya hutang hanya 30 sampai 40 persen. Tinggal dihitung dari DP dan sekema angsuran saat awal melakukan proses kredit.
Untuk masalah uang muka dan angsuran sendiri biasanya berbeda-beda antara satu perusahaan pembiayaan dengan yang lain. Ada yang tetap mengikuti cara biasa yakni DP 20 sampai 25 persen, atau bahkan uang muka lebih besar sekitar 60 sampai 70 persen untuk mengejar angsuran yang sangat terjangkau tiap bulannya.
Astra Credit Companies (ACC) sendiri menggunakan sistem ini dalam program kredit mantap yang mematok DP awal sebesar 20 sampai 25 persen. Keuntungan dari program ini bisa memiliki tenor fleksibel, yakni enam sampai tujuh tahun dari perpanjangan masa kontrak empat tahun.
(Stanly Ravel/otomania.com)