Mengapa Laki-Laki Cenderung Sulit Meminta Maaf?

Tika Anggreni Purba

Editor

Mengapa Laki-Laki Cenderung Sulit Meminta Maaf?
Mengapa Laki-Laki Cenderung Sulit Meminta Maaf?

Intisari-online.com—Tahukah Anda mengapa laki-laki sangat sulit mengucapkan kata maaf? Tidak seperti perempuan yang cenderung lebih cepat mengucapkan maaf dan mengakui kesalahannya.

Sulit bagi mereka, khususnya pula dalam hubungan pernikahan untuk cepat mengakui kesalahan. “saya yang salah” ,“maaf telah mengatakan itu”, “aku minta maaf sudah berkata kasar,” menjadi kalimat yang tampaknya tertahan untuk dikeluarkan dari mulutnya.

Apakah laki-laki hanya memiliki sedikit kamus kata ‘maaf’ dalam hidupnya? Sehingga laki-laki selalu menunggu untuk meminta maaf akan kesalahannya? Berikut beberapa alasannya:

1. Meminta maaf berarti mengakui kesalahan. Bagi laki-laki melakukan kesalahan sama saja seperti lemah. Ia merasa menjadi orang yang kalah. Memintaa maaf berarti menunjukkan dirinya tidak kompeten dan lemah.

2. Selalu ada kata ‘tapi’. Memang ia meminta maaf, namun selalu ada keinginan untuk membenarkan diri. Sehingga ia akan meminta maaf dengan embel-embel di belakangnya. “saya marah padamu, karena bla..bla..bla..” Kelihatannya laki-laki tidak mampu untuk betul-betul bertanggung jawab secara utuh untuk kesalahannya.

3. Maaf menunjukkan kerentanan dan kelemahan. Bagi mereka mengucapkan maaf menunjukkan kerentanan dirinya sendiri. Bagi pria ini adalah sebuah ancaman.

4. Ekspektasi dan emosi yang berbeda. Banyak pria yang enggan meminta maaf pada pasangan atau orang lain karena ia memiliki emosi dan ekspektasi yang berbeda. “Apa yang salah dari yang kulakukan?” biasanya jadi tamengnya. Pikiran rasionalnya menguasai saat ia melakukan kesalahan.

Lalu wahai pria, bagaimana caranya agar problem ini tidak jadi masalah yang menghancurkan hubungan? Berikut caranya!

  1. Saat pasangan atau orang lain berkata Anda salah, cobalah untuk benar-benar mendengarkan. Memang akan sulit meminta maaf untuk sesuatu yang menurut Anda tidak salah. Namun pastikan untuk tidak menjawab mereka dengan sesuatu yang menyedihkan hatinya.
  2. Percayalah bahwa Anda tidak selalu benar. Adakalanya apa yang disampaikan pasangan adalah benar. Jadi fokuslah pada kebenaran itu, jangan pada harga diri Anda saja.
  3. Mengakui kesalahan adalah bentuk pertanggungjawaban yang keren. Jangan takut mengaku salah.
  4. Meminta maaf perlu dilakukan dengan perkataan dan tindakan. Anda perlu melakukan itu.
  5. Jika Anda bisa, upayakan untuk menempatkan diri pada orang lain yang sedang menegur Anda. Bayangkan apa yang Anda pikirkan ketika ada pada posisinya.
Ingatlah bahwa kemampuan untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf karena kesalahan itu ciri-ciri orang kuat. Hal ini juga sangat penting bukan saja dalam hubungan, namun juga untuk kualitas kehidupan.

(psychologytoday.com)