Intisari-Online.com - Meski sering berinteraksi dengan anak, bukan berarti orangtua dapat dengan mudah mengenali adanya masalah perkembangan mental dan emosi pada anak.
Padahal, jika tidak segera ditangani, kondisi anak bisa lebih buruk, dan bahkan bisa saja kondisinya sudah semakin sulit untuk ditangani.
Berikut adalah 10 hal dari perilaku anak yang sebaiknya tidak diabaikan orangtua.
- Tak lagi main dengan teman-temannya
Bila anak Anda mendadak tak bermain lagi dengan teman-temannya, itu bisa menunjukkan adanya masalah. Perilaku itu bisa menandakan adanya pertengkaran atau indikasi ada sesuatu pada mood anak. Apa pun penyebabnya, orangtua perlu mengajak anak berbicara.
- Terjaga sampai malam dan merasa cemas
Jika si kecil tidak juga mau tidur sampai malam dan merasa cemas, sangat penting untuk membantu anak melawan kecemasannya. Ajak anak bicara untuk mengetahui apa penyebab rasa cemasnya dan beri dukungan untuk membuatnya lebih kuat.
- Melukai diri sendiri
Ada berbagai bentuk perilaku melukai diri sendiri. Pada anak berusia lebih kecil mungkin mereka mencakar atau memukul diri sendiri. Anak praremaja dan remaja bisa mengiris kulitnya atau membakar. Jangan abaikan perilaku anak tersebut, walau Anda merasa itu tak serius. Apalagi jika anak juga menunjukkan gejala gangguan emosional lainnya seperti mengurung diri, tidak nafsu makan, dan sebagainya.
- Lari dari rumah ketika marah
Anak di usia berapa pun sering bersikap impulsif dengan lari ke luar pintu saat marah. Perilaku ini sebaiknya tidak dianggap normal karena menunjukkan kurangnya mekanisme koping (kemampuan menyesuaikan diri atau bertahan dalam masalah). Sikap lari dari rumah juga akan membahayakan dirinya.
- Tidak tidur malam
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR