5 Perubahan yang Wajib Diwaspadai Pasangan setelah Kehadiran Anak

Ade Sulaeman

Penulis

5 Perubahan yang Wajib Diwaspadai Pasangan setelah Kehadiran Anak
5 Perubahan yang Wajib Diwaspadai Pasangan setelah Kehadiran Anak

Intisari-Online.com - Banyak perubahan yang akan terjadi seiring dengan kehadiran anak. Beberapa perubahan tersebut wajib diwaspadai pasangan, sebab dikhawatirkan memicu pertengkaran yang membahayakan rumah tangga.

“Umumnya, pasangan suami istri tidak mempersiapkan diri terhadap perubahan yang terjadi dengan kehadiran anak. Kasus terbanyak yang terjadi adalah mereka menjadi panik ketika anak yang diimpikan benar-benar hadir,” ujar Andrea Ramsay Speers, Psychoterapist dan Konsultan Kelurga.

Speers memaparkan ada lima perubahan yang umum terjadi pada hubungan suami istri setelah kehadiran buah hati, berikut uraiannya:

Kurang waktu intimasi dengan pasangan

“Banyak pasangan suami istri yang mengalami penurunan kualitas waktu intimasi karena fokus pada tanggung jawab serta pemenuhan kebutuhan si kecil,” jelas Speers.

Speers mengatakan bahwa yang membedakan antara teman sekamar dan pasangan adalah apa yang terjadi di atas ranjang.

“Jadi, sangat penting untuk terus membangun hubungan antar masing-masing pasangan, baik romansa maupun intimasi,” imbuhnya.

Semakin kurang bermesraan

Seorang terapis pernikahan dan konsultan keluarga, Karen Ruskin, mengatakan bahwa tidak bisa dimungkiri kehadiran anak membuat waktu serta ruang bermesraan semakin menurun.

Pasalnya, semua perhatian suami dan istri sudah tertuju penuh pada perkembangan dan kebutuhan anak.

Ruskin menyarankan, pasangan untuk tetap saling menunjukkan kasih sayang meski sebatas pelukan dan berpegangan tangan. Namun, jangan biarkan kondisi minim kontak fisik terus berjalan terus menerus.

“Anda harus menyempatkan dan mengagendakan waktu bercinta. Sebab, sibuk mengurus anak bukan alasan untuk memisahkan jarak seksual antara suami dan istri,” urai Ruskin.

Lelah berlebihan

Terbangun tengah malam, bekerja di pagi hingga sore hari, dan mengurus keperluan anak, memang mengonsumsi banyak tenaga dan energi.

“Sudah bukan rahasia lagi bahwa kehadiran bayi mempengaruhi semua aktivitas harian orangtua, tetapi lagi-lagi itu bukan alasan membuat hubungan bergulir hambar,” terang Speers.

Respon stres

Setiap orang menghadapi stres dengan cara yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi yang menyebabkan tekanan pikiran tersebut.

“Sejumlah pasangan bisa hidup berdampingan secara harmonis, sampai dengan mereka memiliki anak,” ujar Speers.

Kehadiran anak mengubah segalanya dalam kehidupan pasangan suami istri. Namun, Anda berdua harus sudah mempertimbangkan sebab akibat dari kehadiran buah hati.

“Sangat mudah untuk merefleksikan rasa frustrasi dan perasaan seperti diabaikan oleh pasangan lewat amarah. Emosi negatif tidak memberikan solusi, hanya menambah masalah,” bebernya.

Perbedaan pola asuh

Melihat suami menimang buah hati berdua dengan tatapan penuh sayang, merupakan pemandangan yang indah bagi seorang istri.

Namun, saat melihat pasangan menerapkan pola asuh yang tidak sesuai dengan prinsip Anda, timbullah masalah.

“Anda akan merasa terganggu melihat suami tidak meneruskan pola asuh sesuai keinginan Anda pada si kecil. Situasi yang demikian menghadirkan konflik,” jelas Ruskin.

(Usihana/kompas.com)