Intisari-Online.com –Jam tangan memiliki fungsi praktis sebagai penunjuk waktu saat kita berpergian sekaligus menjadi aksesoris yang bisa meningkatkan estetika tangan seseorang. Seiring jaman, jam-jam mahal dengan kualitas tinggi semakin bertambah. Kemudian satu fungsi lagi kerap muncul, yakni untuk menunjukkan status seseorang.
Matt Meltzer, seorang jurnalis dari Thrillist.com melakukan eksperimen dengan menggunakan jam mahal dalam menjalankan pekerjaan yang menuntutnya untuk berpergian. Ia menyewa melalui perusahaan Eleven James yang menyediakan jasa sewa arloji atau jam mahal cukup dengan biaya US$150 (sekitar Rp1.960.000) per bulannya.
Tetap dapat tiket
Jam pertama yang dikenakan adalah Blancpain Fifty Fathoms Bathyscaphe dengan harga AS$11.000 (sekitar Rp142 juta). Saat berada di bandara Houstoun, AS beberapa pesawat tidak bisa terbang karena badai sehingga kebanyakan pelanggan harus menunggu hingga besok.
Saat Meltzer mengantri, petugas bertanya apakah ia anggota elit dari maskapai yang digunakannya. Ia menjawab bukan dan tetap mendapatkan tiket hari itu juga.
Dalam pelayanan itu petugas melihat tangan dengan jam Meltzer yang terlihat dan boarding pass. Hal yang menarik adalah bagaiamana petugas bandara itu menggunakan jam mahal yang kurang lebih sama dengannya.
Diistimewakan
Saat berada di Spanyol, Meltzer mewawancarai eksekutif dari kapal pesiar yang tidak berhenti melihat ke arah jamnya dengan serius. Meltzer menganggap bahwa jam mahal ini membantu mengangkat nama media yang diwakilinya. Memberikan semacam prestise.
Wawancara dilakukan di tempat pizza dan eksekutfif itu langsung mengajak makan malam bersama pegawai lainnya di restoran mewah yang berada di kapal pesiar. Saat makan, para eksekutif juga mengecek jam Meltzer dan setelah itu mereka mengajaknya untuk minum sake di tempat sushi mewah yang masih bagian dari kapal pesiar.
Dalam musim panas yang dijalankan, jam mahal membuatnya merasa istimewa. Petugas hotel lebih membantunya dengan masalah-masalah seperti internet yang tidak bisa bekerja, pramugari memberikan minuman terus-menerus, saat duduk di kursi kelas pertama, orang-orang berbicara dengannya.
Ia mengaku bahwa dirinya tidak terlalu karismatik dan walaupun tidak mutlak, jam memiliki pengaruhnya sendiri. . Jadi apakah jam mahal benar-benar memberikan kita perlakuan khusus? Temukan jawabannya di artikel bagian kedua.