Mengapa Kita Bisa Merasa Perih saat Jari Teriris Kertas?

Mentari Desiani Pramudita

Editor

Mengapa Kita Bisa Merasa Perih saat Jari Teriris Kertas?
Mengapa Kita Bisa Merasa Perih saat Jari Teriris Kertas?

Intisari-Online.com- Jari Anda pernah terluka akibat kertas? Biasanya ini terjadi ketika kita sedang membuka halaman-halaman kertas yang masih baru. Walau kertas cukup tipis, namun teriris kertas (paper cut) cukup membuat jari tangan perih. Mengapa bisa seperti itu?

Seperti dilansir sciencealert.com, terdapat dua alasan dari perihnya luka akibat teriris kertas. Pertama datang dari ahli dermatologi tentang adanya saraf di ujung jari dan kedua dari peneliti scientific di mana menjelaskan ada aspek psikologis.

Menurut ahli dermatologi dari University of California, Hayley Goldbach, luka teriris kertas biasanya tidak dalam, sehingga mekanisme pertahanan tubuh tidak bisa diaktifkan. Karenanya ketika ujung saraf terbuka dan kita sedang melakukan aktivitas lain akan membuat ujung saraf tertarik atau menengang.

Padahal dalam ujung-ujung jari terdapat saraf yang disebut nosiseptor. Nosiseptor adalah saraf aferen primer yang menerima dan menyalurkan rangsangan nyeri). Nosiseptor inilah yang menghantarkan rasa nyeri kepada otak. Rasa nyeri ini bisa karena suhu panas atau berbahaya.

Alasan lain menurut video Instant Egghand dari Scientific American, karena ada elemen psikologis yang terkait. Kita beranggapan bahwa kertas bukanlah benda yang berbahaya. Sehingga kita seolah tidak merasa takut. Pikiran akan membuat kita santai.

Namun ketika ada rasa sakit pada ujung jari, rasa sakit itu menjadi ‘akut’. Hal ini karena luka yang seolah tidak masuk akal menjadi benar.

Keduanya menjadi masuk akal. Apalagi ketika kita pernah mengalaminya. Jadi, jika Anda merasa ada luka di ujung jari Anda karena benda-benda yang ‘tidak berbahaya’ sebaiknya cepat diobati.