Intisari-Online.com-Puasa berapa hari lagiya?
Memasuki bulan Februari 2022, rupanya sudah banyak orang yang bertanyapuasa berapa hari lagi?
Kehadiran bulan puasa selalu disambut meriah oleh semua umat Muslim di seluruh dunia.
Tidak terkecuali puasa Ramadhan 1443 H kali ini.
Merujuk kepada kalender Islam Global yang telah ditentukan olehMajelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, kapan puasa 2022 ataupuasa Ramadhan 1443 H.
Rupanya tanggal 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada tanggal 2 April 2022.
Jadi, dari tanggal itu bisa ketahuipuasa berapa hari lagi.
Jika menghitung per hari ini, Selasa tanggal 15 Februafi 2022, maka sampai hari Minggu tanggal 2 April 2022 adalah 46 hari lagi.
Baca Juga:Berapa Hari Lagi Puasa 2022? Cek Kapan Puasa Ramadhan 1443 H Hingga Cuti Lebaran 2022
Dengan begitu, puasa 2022 sisa 46 hari lagi dan tahukah Anda bagaimana cara menentukan awal puasa?
Dilansir dari Kompas.com, 23 April 2020, Rukyat atau Rukyatul Hilal adalah aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.
Rukyatul hilal biasanya dilakukan untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah, Ramadhan, dan Syawal.
Dalam melakukan pemantauan, Kementerian Agama bekerjasama dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam, pakar BMKG, pakar LAPAN, dan pondok pesantren sudah melakukan perhitungan di daerahnya.
Penghitungan itu dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'.
Sebab, jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.
Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.
Pemantauan hilal Ramadhan biasanya dilakukan pada tanggal 29 bulan Syakban.
Baca Juga: Puasa Berapa Hari Lagi? Ketahui 3 Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Belahan Dunia
Apabila hilal terlihat dengan beberapa ketentuan di atas, maka bulan Syakban dicukupkan 29 hari.
Sementara itu, hisab dapat diartikan dengan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.
Terdapat beberapa rujukan atau kitab yang digunakan untuk metode hisab di Indonesia.
Metode hisab juga ada yang menggunakan metode kontemporer.
Bahwa baik metode hisab maupun rukyat, keduanya merupakan sebuah cara untuk menentukan awal bulan.
Baca Juga: Berapa Hari Lagi Puasa 2022? Cek Kapan Puasa Ramadhan 1443 H Hingga Cuti Lebaran 2022