Intisari-Online.com -Siapa orang paling kaya sepanjang hayat? Itu adalah pertanyaan sederhana dengan jawaban yang sangat sulit. Tapi baru-baru ini Time telah merilis daftar 10 orang terkaya sepanjang hayat, diolah dari sebuah wawancara beberapa jam dengan pakar ekonomi dan sejarawan.
Sejatinya sulit untuk menentukan siapa yang paling kaya di antara 10 itu, mengingat perbedaan zaman dan sistem ekonomi. Meski demikian, rasanya cukup fair jika menyebut 10 daftar ini sebagai orang paling kaya sepanjang hayat.
Joseph Stalin
Hidup : 1878—1953
Negara: Uni Soviet
Kekayaan: Kontrol penuh terhadap negara dengan kekayaan setara 9,6% dari GDP global
Stalin adalah sosok yang tidak biasa dalam sejarah ekonomi modern: diktator dengan kekuasaan absolut yang juga mengendalikan salah satu perekonomian terbesar di dunia. Rasanya tak mungkin memisahkan kekayaan Stalin dengan kekayaan Uni Soviet. Data dari OECD menunjukkan, pada 1950, tiga tahun sebelum kematian Stalin, kekayaan Uni Soviet setara dengan 9,6% GDP global.
Pada 2014, dengan level produksi yang sama, nilai itu setara dengan AS$7,5 triliun.
Akbar I
Hidup : 1542—1605
Negara: India
Kekayaan: Mengontrol negara yang menyumbang 25% dari GDP global
Akbar I adalah kaisar terbesar dari dinasti Mughal India. Ia mengontrol dinasti yang menyumbang sekitar seperempat dari GDP global. Jurnalis Fortune, Chris Matthews, mengutip sejarawan Angus Maddison, berspekulasi, GDP India per kapita di bawah kekuasaan Akbar I setara dengan Inggris masa Elizabeth, tapi dengan gaya hidup mewah mengalahkan penguasa-penguasa Eropa.
Penelitian ekonom Branko Milanovic menyebutkan, kekayaan elit India pada masa itu lebih banyak dibanding pesaing-pesaingnya dari Eropa. Ia juga menunjukkan bahwa Mughal adalah salah satu kerajaan paling efektif dalam penggalian kekayaan.
Kaisar Shenzong
Hidup : 1048—1085
Negara: China
Kekayaan: Mengontrol kekuasaan yang menyumbang 25—30% GDP global
Dinasti Song (960—1279) merupakan salah satu kerajaan paling kuat secara ekonomi sepanjang masa. Menurut Prof. Ronald A. Edwards, sejarawan ekonomi khusus Dinasti Song, dinasti ini disebut menyumbang sekitar 25—30% GDP global. Kekayaan negara berasal dari inovasi dan keterampilan dalam memungut pajak—yang dipraktikkan Eropa ratusan tahun kemudian. Edwards juga menyebut dinasti ini sangat sentralistik dengan kaisar sebagai pemegang utama kebijakan ekonomi dan pasar.
Augustus Caesar
Hidup : 63 SM—14 Masehi
Negara: Romawi
Kekayaan: AS$4,6 triliun
Tak hanya karena memerintah negara yang menyumbang 25—30% GDP global, kekayaan Augustus sendiri memang terbilang cukup banyak. Sejarawan Ian Morris dari Stanford menyebut, kekayaannya setara dengan seperlima dari kekayaan seluruh negara. Selain itu, pada masanya Augustus juga menguasai seluruh Mesir. Menurut hitungan tahun 2014, kekayaan Augustus setara dengan AS$4,6 triliun.
Mansa Musa
Hidup : 1280—1337
Negara: Mali
Kekayaan: Lebih kaya dibanding siapa pun yang bisa Anda sebut
Mansa Musa, raja Timbuktu, kerap disebut sebagai orang paling kaya sepanjang sejarah. Menurut sejarawan Ferrum College Richard Smith, kerajaan Mansa Musa merupakan penghasil emas terbesar di dunia—di masa ketika emas benar-benar diminati.
Lalu, seberapa kaya Mansa Musa? Benar-benar tidak ada cara untuk mengukurnya secara akurat. Catatan tentangnya benar-benar langka, bahkan hampir tidak ada, dan sumber-sumber kontemporer menjelaskan, kekayaan raja itu tidak mungkin bisa dicapai seorang pun pada zaman ini.
Syahdan, dalam sebuah ziarah Musa ke Mekah, disebutkan bahwa lusinan unta masing-masing membawa ratusan pounds emas. Lebih dari itu, tak seorang sejarawan pun bisa menggambarkan kekayaan Musa secara pasti.(Time)