"Tapi karir baru ini cuma berlangsung dua bulan," tulis puteri Walt Disney, Diane Disney Miller dalam buku tentang ayahnya. Soalnya Walter merupakan langganan yang baik bagi dirinya sendiri. Limun yang ia jual kebanyakan ia minum sendiri sehingga tidak lama kemudian ia pailit.
Walter kemudian pergi ke Chicago, untuk bekerja di pabrik manisan buah-buahan. Kegemarannya menggambar berkembang dari tahun ke tahun. Di kota ini ia masuk ke sekolah seni rupa dan menggambar karikatur dari model hidup.
Baca juga: Ingin Jadi Karyawan Disneyland? Ini Beberapa Larangan Keras yang Mesti Anda Patuhi
Perang Dunia I yang terjadi di Eropah menyeret pula AS untuk turut serta. Tahun 1917, Walter yang berumur 16 tahun bertugas menjadi sopir ambulans.
Setahun kemudian ia dikirimkan ke Perancis sebagai pengemudi truk tentara. Truk yang dipercayakan kepadanya ternyata terbawa sesat sampai jauh sekali dari jalan yang mesti dituju, sehingga Walter terpaksa ditaruh beberapa hari di sel polisi.
Rupanya teman tikus-tikus ini lebih suka jadi sopir ambulans dan menggambar karikatur.
Beberapa bulan kemudian ia pulang ke rumah orangtuanya. "Walter," kata ayahnya. "Saya punya kabar baik untukmu. Tuan Scroggin, direktur pabrik manisan menawarkan lowongan untukmu dengan bayaran baik sekali."
Tapi Walter tampaknya tidak tertarik. "Jadi apa yang ingin kau kerjakan?" tanya ayahnya.
"Menggambar," jawab Walter.
Ayah Walter kecewa sekali. Ia yakin Walter tidak akan bisa hidup dari hasil pinsilnya.
Sesudah mencari pekerjaan kesana-kemari, Walter diterima sebagai illustrator pada sebuah biro iklan di Los Angeles. Gajinya 50 dolar sebulan. Sesudah menguasai seluk-beluk pekerjaannya, ia bermaksud berdiri sendiri.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR