Intisari-Online.com - Jumat (22/06) halaman pendopo Bentara Budaya Jakarta ramai dikunjungi penonton. Malam itu, dua grup tarling populer asal Cirebon, Candra Kirana dan Dian Prima, tampil memukau para hadirin yang datang dalam Pergelaran Tarling Dua Generasi.
Candra Kirana yang digawangi oleh Djana Partanain menyajikan tarling klasik dengan irama-irama pentatonik (gamelan) yang khas dan menyayat. Intro yang panjang dan mendayu-dayu menjadi ciri khas yang sayang jika terlewatkan.
Adapun, sesi kedua, Diana Sastra dalam satu kesatuan grup Dian Prima membawakan tarling dengan nuansa yang sedikit berbeda. Lebih modern dan rancak. Tentunya tidak lupa diiringi dengan banyolan-banyolan satir yang memang menjadi bumbu khas pertunjukkan tarling.
Satu hal lagi yang rasa-rasanya tak mungkin dihilangkan adalah saweran. Begitu juga malam itu. Sembari berjoget mengiringi irama tarling, para penonton juga tak lupa untuk sekadar menyelipkan seribu-duaribu rupiah di kardus yang telah tersedia di panggung.
Acara ini merupakan rangkaian dari “Pameran dan Pertunjukan Warisan Budaya Wangsa Cerbon-Dermayu” yang berlangsung sejak 13 Juni lalu. Tarling sejatinya adalah sebuah akronim dari kata tar untuk gitar dan ling untuk seruling. Meski demikian, gendang serta gong adalah dua elemen yang tak bisa dihindarkan dalam tarling. Lebih-lebih tarling klasik.