Semua personel yang bisa berkumpul lalu memutuskan berjalan mengitari gunung sambil mencari rekan-rekan mereka.
Setelah sekitar setengah perjalanan mereka berhasil bertemu dengan Komandan Team Letnan Udara Satu (LU I) Manuhua yang saat itu masih tergantung di pohon.
Karena berada di posisi yang sangat tinggi, Manuhua yang berada dalam kondisi pingsan sangat sulit untuk diturunkan dan perlu waktu lama.
Lagi pula selama tiga hari tergantung di pohon kondisi fisik Manuhua pasti lemah dan kehilangan orientasi.
Baca juga: Beginilah Perjuangan Merebut Irian Barat, Bertempur dan menyerang Dari Dalam
Semua personel PGT AU berusaha menemukan cara yang tepat dan aman untuk menurunkan Komandan Tim yang masih dalam kondisi pingsan itu.
Dengan berbagai cara termasuk menyambung-nyambung tali dan menaiki pohon besar dan tinggi, Manuhua akhirnya bisa diturunkan tapi badannya belum berhasil mencapai tanah.
Karena tali yang digunakan tidak cukup, Manuhia yang sudah siuman tapi badannya masih lemah dan pikiran yang kurang fokus terpaksa menjatuhkan diri ke tanah pada ketinggian sekitar enam meter.
Akibatnya salah satu kakinya keseleo dan jalannya pun pincang. Bersama Komandan Tim, personel PGT yang kini hanya terdiri dari regu kecil harus melanjutkan perjalanan sambil mencari rekan.
Di tengah kepungan hutan lebat dan kehilangan orientasi serta perbekalan yang makin menipis, keinginan untuk menemukan rekan kini menjadi semakin sulit.
Baca juga: Ketika Merebut Irian Barat, yang Berat Justru Mendapatkan Makanan Saat Gerilya
Untuk sementara mereka meredam keinginan bertemu dengan pasukan Belanda dan bertempur mengingat kekuatan yang tidak seimbang.
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR