Intisari-Online.com -Salah satu bos Intel mengatakan bahwa dirinya memilih untuk mengejar uang alih-alih gairah untuk menjadi sukses. Dialah Diane Bryant, yang dulu adalah seorang gelandangan sebelum menjadi salah satu dewan eksekutif Intel, sebelum menjadi Senior Vice President Intel.
Tahun 1985 Bryant bergabung dengan Intel. Dalam sebuah wawancara dengan Business Insider ia membeberkan rahasia keberhasilannya selama ini.
Bryant menjadi gelandangan ketika ia menginjak 18 tahun. Ayahnya memintanya meninggalkan rumah supaya ia bisa hidup mandiri. “Saya berpindah dari satu tempat ke tempat lain, hidup dengan bermacam-macam orang selama SMA,” ujarnya.
Untungnya kondisi itu tidak membuat nilai sekolahnya memburuk sehingga ia bisa masuk perguruan tinggi dengan muda, juga gratis. Padahal saat itu, keluarganya menyuruhnya menjadi penata rambut karena tak seorang pun di rumahnya yang melanjutkan di perguruan tinggi. Tapi ia bersikukuh dengan keputusannya.
Bryant memilih jurusan teknik karena ia “tidak ingin berada di universitas lebih dari empat tahun”. Ia mulai belajar menjadi seorang insinyur di UC Davis. Pada 1985 ia dipekerjakan oleh Intel. Bukan soal kesenanangan, Bryant kerja di perusahaan besar itu karena uang.
“Jika Anda mendapatkan gelar di bidang teknik, Anda akan mendapatkan pekerjaan, Anda akan menghasilkan uang yang besar,” kata Bryant. “Tapi keragaman sangat penting jika kita ingin berinovasi. Ada banyak perempuan yang kuat dalam matematika dan sains, tapi mereka tidak akan mengambil rute ini.”
Ia banyak menghadapi tantangan di sepanjang jalan kariernya. Menjadi seorang insinyur perempuan, Bryant harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya adalah “minoritas” lantaran profesi itu didominasi oleh laki-laki. Ia pernah mengalami masa sulit di awal-awal kariernya di Intel.
Setelah 30 tahun, Bryant kini menjadi salah satu bos di perusahaan itu. Ia telah berkontribusi pada kesuksesan perusahaan dengan pemasukan sebesar 4,1 miliar dolar (sekitar Rp55,4 triliun) pada kuartal terakhir ini. Tak hanya itu, ia juga selalu meyakinkan bahwa engineering adalah pekerjaan yang cocok untuk perempuan.