Intisari-Online.com – Tulisan Rico Ceper Menghidupkan Olahraga di Dunia Gemerlap ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Januari 2012, yang ditulis oleh Yoyok Prima Maulana. Seperti apakah sosok Rico Ceper? Mari kita simak.
--
Dunia selebritas tidak melulu identik dengan kehidupan malam, asap rokok, dan minuman beralkohol. Ada juga sebagian selebritas yang justru menjauhinya dan menempatkan olahraga sebagai gaya hidup. Itulah yang ditunjukkan Rico Ceper, penyiar dan presenter kondang di tanah air.
Siang itu di Radio Mustang, Jakarta, Rico Ceper mengembangkan senyum khasnya lebar-lebar. Berpadu dengan kaus warna putih dan sepatu kasual, wajahnya terlihat segar dan cerah. Gairah dan energi khas anak muda terasa memancar dari tubuhnya.
“Padahal baru semalam aku baru bisa tidur nyenyak dan cukup,” aku pria bernama lengkap Emrinko Safinka ini. Sejak Sabtu pagi (30/11) hingga Senin siang (2/12) praktis Rico tidak tidur dengan normal. Untuk memejamkan mata dia hanya mencuri-curi waktu di sela-sela kesibukannya.
Sabtu, pria kelahiran Jakarta 8 Desember 1973 ini dapat job nge-MC di tiga titik, dari pagi sampai menjelang dini hari. Minggu-nya didapuk untuk syuting program acara salah satu tv swasta di Indonesia. Kelar syuting, dia belum bisa beristirahat sebab job sebagai presenter acara sepakbola di TVRI pada Senin dini hari masih menunggunya. Ketika subuh tiba, lagi-lagi dia belum bisa beristirahat. Kewajiban rutin untuk siaran setiap pukul 6-10 pagi di Radio Mustang tak bisa ditinggalkan.
“Jadi saya bisa betul-betul tidur dengan normal baik itu kualitas dan durasinya pada Senin malam,” terang Rico.
Duda satu anak ini tak bermaksud pamer job. Selebritas lain yang punya kegiatan lebih padat ketimbang dirinya banyak. “Rafi Ahmad dan Olga Syahputra, misalnya.” Rico hanya ingin memberikan gambaran bahwa dunia entertainment itu menguras stamina. Pasalnya, selama ini orang awam hanya lihat enaknya saja, yakni penghasilannya yang gede.
Kisah Briptu Norman, anggota Brimob, yang jadi selebritas dadakan gara-gara sukses bergoyang di You Tube bisa dijadikan gambaran. “Saat berkunjung ke Jakarta (dari Manado), dia mendapat banyak job. Hasilnya, baru dua minggu bekerja layaknya artis langsung sakit tipes. Padahal dia polisi lho yang pastinya secara fisik lebih bagus dari orang biasa,” ungkap Rico.
Jablay sepakbola
Berbeda dengan para selebritas lain yang mungkin mudah dijumpai di tempat hiburan malam, Rico justru anti dengan tempat begituan. Dia hanya berada di diskotek atau sebangsanya semata-mata untuk urusan pekerjaan. Jika ingin mencarinya, datanglah ke tempat-tempat sport. Sebab tempat olahraga adalah lokasi nongkrong favoritnya.
“Saya tidak merokok dan minum-minuman beralkohol. Sejak kecil saya anti hal-hal seperti itu meskipun tetap menghormati orang yang melakukannya,” ucap ayah Keysha Alea Malakiano Safinka (11) ini.
Ketimbang dugem, Rico lebih suka main sepakbola dan basket. Apalagi dia punya background atlet. Pada 1994 silam dia pernah mewakili Jakarta di ajang PON 1994 untuk cabang maraton.
Tanpa tedeng aling-aling, Rico bahkan mengaku dijuluki sebagai“jablay-nya” sepakbola di kalangan artis. Maksudnya, jika ada kegiatan sepakbola di kalangan artis, pasti di sana ada Rico. Sementara “jablaynya” bola basket, kata dia, adalah Mario Lawalata.
Rutinitas berolahraga itulah yang dijadikan Rico sebagai “doping” supaya tetap kuat dan bugar meski dihujani job bertubi-tubi. Bukannya mengonsumsi obat-obatan terlarang penambah stamina yang kerap dilakukan beberapa artis lain.
Sepertinya klise, memang. Tapi itulah yang terjadi. Dengan rutin berolahraga, Rico merasakan manfaat yang luar biasa bagi staminanya.
- bersambung -