Pakubuwono VIII menjadi raja di usia senja, ketika ia dinobatkan sebagai raja pada 17 Agustus 1858, dia telah berusia 69 tahun.
Masa pemerintahannya cukup tenang dan tidak banyak gejolak antara kerabat keraton.
Pakubuwono VIII juga akrab dengan berbagai kalangan dan berusaha menjalankan pemerintahannya dengan bijaksana.
Lalu, siapa istri satu-satunya dalam hidup Pakubuwono VIII?
Dia adalah Bendoro Raden Ayu Ngaisah, putri Kanjeng Pangeran Adipati Purbonegoro yang berkuasa di Kediri.
Adipati Purbonegoro sendiri adalah putra Mangkunegoro I, pendiri Kadipaten Mangkunegaran.
Pakubuwono VIII wafat pada 28 Desember 1861 dan jenzahnya dimakamkan di Astana Laweyan, Surakarta.
Hingga akhir hayatnya, Pakubuwono VIII tidak memiliki istri lagi selain Bendoro Raden Ayu Ngaisah.
Itu pun menjadikan Pakubuwono VIII sebagai raja keturunan Mataram pertama yang tidak melakukan poligami (beristri lebih dari satu).
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR