Tiga tahun setelah masa awal tanah yang ditemukan itu, di bawah pemerintahan Abu Bakar II, berhasil mendirikan koloni yang berkelanjutan di pesisir Brazil.
Abu Bakar II kemudian menjalin kontak dengan suku Tupi di wilayah itu, menjalin hubungan perdagangan, yang dari perdagangan ini para penjelajah baru berkenalan dengan tanaman Dunia Baru, termasuk kacang-kacangan, kacang tanah, kapas, buah-buahan tropis, dan tembakau.
Baca Juga: Apakah Penjelajahan Waktu Mungkin Adanya? Ini 5 Pengakuan Orang yang Mengaku Sebagai 'Time Traveler'
Baca Juga: Mulai dari Orang China hingga Yahudi, Inilah Bangsa-bangsa yang Diklaim Cundangi Columbus
Bahan pokok pertanian ini memberi makan koloni baru dan membiarkannya tumbuh, dan sebagai imbalannya ternak Dunia Lama seperti domba, ayam mutiara, dan ketel diperkenalkan kepada suku Tupi.
Seetlah itu, sorgum, riche, dan millet, juga dibawa untuk diperdagangkan, dan pada tahun 1314, Abu Bakar II mengirim kapal kembali ke Mali dengan petisi untuk mengirim lebih banyak dukungan.
Lebih banyak tanaman dan pemukim dikirim ke Boure Bambouk dan Atlantik tampaknya tidak menjadi hambatan untuk perdagangan antara koloni baru dan kekaisaran.
Tampaknya menjadi bukti yang cukup jelas bahwa Abu Bakar II mencapai Amerika sebelum Columbus, tetapi ada beberapa pertanyaan tentang Boure Bambouk dan koloni Brazil.
Kisah Mansa Abu Bakar II berasal dari saudaranya, tetapi Mali tidak mencatat mansa dengan nama itu yang berkuasa di hadapan Mansa Musa.
Lokasi kolni yang seharusnya tidak diketahui, tidak ada bukti yagn bertahan dari Kerajaan Mali di perdagangan Dunia Baru.
Namun, beberapa bukti bertahan di sisi lain Atlantik. Tiemoko Konate, kepala proyek untuk melacak perjalanan Abu Bakar II, mengatakan kepada BBC bahwa Columbus sendiri menemukan pedagang Afrika sudah ada di Amerika ketika dia mendarat,melansir historicmysterious.
Selain itu, analisis kimia dari emas di ujung-ujung tombak Columbus di Amerika menunjukkan berasal dari Afrika barat.
Baca Juga: Apakah Penjelajahan Waktu Mungkin Adanya? Ini 5 Pengakuan Orang yang Mengaku Sebagai 'Time Traveler'
Mali secara alami kaya akan emas, dan barang-barang yang mudah rusak yang akan ditukar dengan emas oleh Abu Bakar II tidak akan bertahan untuk memberikan bukti modern.
Apakah ini hanya sebuah cerita yang diceritakan oleh penguasa Mali untuk mengesankan tamu Mesirnya?
Atau haruskah Abu Bakar II mengambil tempat yang selayaknya dalam sejarah sebagai raja yang melakukan perjalanan melintasi Atlantik untuk menemukan Dunia Baru?
Semoga suatu saat kebenaran akan terungkap.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR