Ini karena ketegangan yang sedang berlangsung dan potensi kekerasan terhadap warga AS.
"Ada laporan bahwa Rusia merencanakan aksi militer yang signifikan terhadap Ukraina," kata penasihat dari Departemen Luar Negeri.
Ia menambahkan bahwa kondisi keamanan tidak dapat diprediksi dan dapat memburuk dengan sedikit pemberitahuan.
Kepala aliansi pertahanan militer NATO telah memperingatkan ada risiko konflik baru di Eropa setelah sekitar 100.000 tentara Rusia berkumpul di perbatasan.
Pada hari Sabtu, sekitar 90 ton bantuan mematikan AS termasuk amunisi untuk pembela garis depan tiba di Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan pemerintah sedang menyusun serangkaian tindakan untuk melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Termasuk meningkatkan pertahanan di Ukraina dengan lebih banyak bantuan militer.
Rusia diketahui telah merebut wilayah Ukraina sebelumnya, ketika mencaplok Krimea pada 2014, setelah negara itu menggulingkan presidennya yang pro-Moskow.
Sejak saat itu, militer Ukraina terlibat dalam perang dengan pemberontak yang didukung Rusia di wilayah timur dekat perbatasan Rusia.
Diperkirakan 14.000 orang telah tewas di wilayah Donbas.
AS pernah melakukan hal serupa ketika Taliban menyerang Afghanistan beberapa bulan lalu.
Mereka langsung meminta staffnya untuk meninggalkan Afghanistan sesegera mungkin.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR