Zulkarnaen tidak terlibat dalam merakit bom atau dalam rincian operasional.
Namun sebelumnya ia bertemu dengan Amrozi Nurhasyim, Huda bin Abdul Haq dan Imam Samudra, bidak catur yang ia gunakan menjadi aktor ledakan bom Bali 2002.
Ketiganya dieksekusi mati pada 2008 lalu, dalam penilaian pasca ledakan.
Zulkarnaen tampaknya membagi tanggung jawab untuk menyetujui serangan dengan kepala operasi JI saat itu, Riduan Isamuddin, atau Hambali.
Hambali adalah salah satu dari 39 tahanan teroris yang masih ditahan di Penjara Guantanamo.
Zulkarnaen juga memiliki tanggung jawab yang sama dengan pendiri kelompok tersebut, Abu Bakar Ba'asyir.
"Ba'asyir didekati dan diberitahu bahwa sesuatu sedang direncanakan," ujar pakar terorisme Sidney Jones, yang telah menelusuri JI dari awal mula.
"Ia mengatakan 'lakukan apa yang harus kamu lakukan,' yang diartikan sebagai tanda persetujuan Ba'asyir."
Ba'asyir yang kini berusia 82 tahun dulunya dipenjara 5 tahun sejak 2005 karena perannya dalam pengeboman tersebut, yang membunuh 88 turis Australia.
Namun pemerintah Australia dan keluarga korban kecewa karena vonis tersebut dibatalkan di tingkat banding.
KOMENTAR