Dalam perjalanan pulang, ia didampingi dua orang abdinya dan selalu menyebarkan agama Islam di setiap tempat yang disinggahinya.
Dalam perjalanan pulang itulah Pangeran Samudro jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Jasadnya dimakamkan di sebuah bukit. Di atas bukit itulah selalu tampak kabut hitam bagai asap (kukus) pada setiap musim kemarau maupun penghujan. Karena itulah bukit itu disebut Gunung Kemukus hinga kini.
Mendengar kabar kematian putranya, Ontrowulan memutuskan untuk mengunjunginya.
Di sana Ontrowulan merebahkan diri di pusara makam. Dalam dialog secara gaib, pangeran berpesan pada ibunya.
Kalau ingin bertemu dengannya, Ontrowulan terlebih dahulu harus menyucikan diri di sebuah sendang. Sendang itu kini terkenal dengan nama Sendang Ontrowulan.
Usai menyucikan diri, tubuh Ontrowulan menghilang.
Sementara dari geraian rambutnya, jatuhlah bunga-bunga penghias rambut. Dari bunga itulah tumbuh pohon nagasari hingga kini.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR