Dia pun segera menyadari pentingnya penemuannya itu.
“Pada akhirnya deteksi logam ini menyelamatkan koin yang luar biasa ini dari mata bajak. Bagaimana dia bertahan tiga perempat milenium yang relatif tanpa cedera, benar-benar ajaib,” katanya.
Menurut Times, sekitar tahun 1240, Henry III mengumumkan pembayaran kepada kerajaan dilakukan dengan emas daripada perak untuk mendanai perang asing.
Uang logam tersebut dicetak sekitar tahun 1257 oleh William dari Gloucester dengan emas dari Afrika Utara, tulis David Carpenter, seorang profesor sejarah abad pertengahan di King’s College London, dalam katalog Spink & Son.
Raja Henry III, juga dikenal sebagai Henry dari Winchester, menjadi raja Inggris pada usia sembilan tahun setelah kematian Raja John pada tahun 1216.
Seperti ayahnya, Henry menerbitkan kembali dan menandatangani Magna Carta, yang menjamin hak hukum dan properti tertentu, untuk memadamkan kerusuhan di antara para baron Inggris.
Para sejarawan mengakui piagam versinya sebagai salah satu dokumen dasar demokrasi Barat modern.
Perkiraan pra-penjualan untuk koin emas temuan tersebut diperkirakan $546.000 (atau sekitar Rp7,84 milyar) oleh Lelang Spink & Son.
Tahun sebelumnya, koin satu sen emas Henry III lainnya dijual seharga $720.000 di lelang di Dallas, Texas, kepada penawar yang tidak disebutkan namanya, menurut This Is Money.
Inggris sering kali memiliki barang antik yang ditemukan oleh warga sipil, yang kemudian menawarkan sebagian dari hasil penjualan ke museum Inggris yang tertarik.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR