Intisari-Online.com - Selama musim panas, Joseph telah mencoba memperbaiki rumah lamanya. Ia tidak menggunakan jasa orang lain untuk menjadikan rumahnya tampak lebih bagus. Semua pekerjaan ia lakukan sendiri. Mulai dari memperbaiki ubin, tembok, pintu, dan lainnya. Ia memiliki keyakinan untuk memperbaiki rumah dengan memberikan yang terbaik meski ia tidak terampil.
Saat itu pula ia tersadar bahwa selama hidup, penyesalan utamanya adalah tidak memberikan yang terbaik. Ia menyesal ketika menolong orang asing yang membutuhkan sesuatu, entah itu di jalan ataupun di sebuah tempat. Ia menyesal ketiak marah pada anak-anaknya tanpa memberikan pemahaman yang baik. Ia menyesal setiap kali menyerah serta putus asa daripada berdoa pada Tuhan. Ia menyesal tidak membagikan cintanya pada banyak makhluk. Ia menyesal banyak peluang yang dilewatkan sia-sia untuk berbagi suka cita pada orang lain bahtkan mahkluk lain.
Ia tahu bahwa Tuhan mengampuni setiap umatnya, termasuk ketika tidak melakukan hal baik. Ia kemudian belajar untuk memaafkan diri sendiri dan terus menyesali masa lalu hanya akan membatasi geraknya untuk melangkah lebih baik ke depan. Ia pun tak ingin menghabiskan waktu dalam kesedihan dan penyesalan.
Ketika hidup, usahalah semaksimal mungkin untuk melakukan serta memberikan yang terbaik, untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain. Berikan cinta pada sesama, berikan bantuan atau pertolongan selagi bisa, berikan waktu bagi orang-orang sekitar. Tak ada hidup yangsempurna, namun ketika melakukan yang terbaik setiap hari, maka kebahagiaan akan terasa begitu besar dan dunia akan tersenyum untuk kita. (sunnyskyz.com)