Tribhuwana Tunggadewi mengundurkan diri karena ia hanya memerintah untuk mewakili sang ibu.
Setelah itu, takhta kerajaan diserahkan kepada putranya, Hayam Wuruk, yang saat itu baru berusia 16 tahun.
Meski demikian, Tribhuwana Tunggadewi masih sangat aktif terlibat dalam urusan kerajaan.
Tribhuwana Tunggadewi kemudian kembali dinobatkan sebagai Bhre Kahuripan dan menjadi anggota Bhattara Saptaprabhu, dewan tetua kerajaan yang memberikan nasihat kepada raja.
Sebagai sosok yang berperan dalam kemajuan Majapahit, sosok Tribhuwana Tunggadewi dikenang luas bahkan hingga ke mancanegara.
Sosok Tribhuwana Tunggadewi muncul dalam sebuah game online Civilization VI sebagai Dyah Gitarja pada 2017 lalu.
Dikutip KompasTekno, kemunculan tokoh wanita Nusantara pada game racikan Firaksis tersebut resmi diumumkan di situs resmi Civilization, Rabu (8/10/2017) lalu.
Dalam game tersebut, Dyah Gitarja akan memimpin kerajaannya, Majapahit menuju puncak kejayaan.
Mengutip wccftech.com, berikut ini deskripsi Dyah Gitarja dalam game Civilization VI.
Dyah Gitarja berubah dari seorang putri yang dikurung di menara menjadi penguasa ratu-pejuang kerajaan rempah-rempah abad ke-14, kerajaan Majapahit (terletak di Indonesia modern). Semuanya dimulai dengan pembunuhan.
Dengan bantuan Gajah Mada, seorang penasihat yang sudah lama dipercaya, dia memulai kampanye untuk menumpas pemberontakan dan mendorong ekspansi besar-besaran Kerajaan Majapahit. Legenda menceritakan bahwa Gitarja bahkan ikut berperang bersama sepupunya, raja Melayu Adityawarman. Pada akhirnya, dia dikenang karena memperluas batas-batas kerajaannya untuk memasukkan kerajaan Pejeng, Dalem, Debahulu dan pulau Bali sambil membantu menstabilkan kerajaan.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR